10 Saham yang Dilepas Investor Asing Selama Sepekan, Ada TAPG hingga INTP

IHSG Dibuka di Dua Arah — Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Investor asing masih melakukan aksi jual saham pada periode 19-23 April 2021. Berdasarkan data RTI, aksi jual investor asing mencapai Rp 843,8 miliar selama sepekan di seluruh pasar.

Sementara itu, investor asing mencatatkan beli bersih mencapai Rp 8,89 triliun sepanjang tahun berjalan 2021. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo menuturkan, investor asing masih mencatat aksi jual pada Maret dan April setelah aksi beli bersih pada pada Januari-Februari 2021. Aksi jual saham oleh investor asing dinilai karena kondisi global.

"Sepertinya kondisi global yang menyebabkan hal ini terkait dengan perkembangan di pasar-pasar luar negeri utamanya di Amerika Serikat (AS)," ujar dia kepada wartawan, ditulis Senin (26/4/2021).

Adapun pada 19-23 April 2021, ini 10 saham yang dilepas investor asing dikutip data RTI:

1.PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)

Investor asing lepas saham TAPG senilai Rp 1 triliun. Saham TAPG naik 7,35 persen ke posisi Rp 730 per saham.

2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Investor asing lepas saham BBRI senilai Rp 181,1 miliar pada 19-23 April 2021. Saham BBRI susut 2,97 persen ke posisi Rp 4.250 per saham.

3.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Investor asing lepas saham BMRI senilai Rp 148 miliar. Saham BMRI melemah 1,2 persen ke posisi Rp 6.150 per saham.

4.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Saham MDKA dijual investor asing senilai Rp 63,2 miliar. Saham MDKA merosot 4,62 persen ke posisi Rp 2.270 per saham.

5.PT Link Net Tbk (LINK)

Saham LINK dijual investor asing sebanyak Rp 50,9 miliar. Saham LINK turun 0,73 persen ke posisi Rp 4.070 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Wabah virus corona COVID-19 tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, namun berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini berdampak bagi bursa saham dan nilai tukar rupiah.

2 dari 2 halaman