Liputan6.com, Jakarta - Secara year to date (ytd), indeks saham small medium caps (SMC) Composite mengalami penguatan 2,54 persen hingga 23 April 2021. Pertumbuhan ini cukup baik dibandingkan beberapa indeks lain, seperti indeks saham LQ45 dan IDXBUMN20 yang mengalami koreksi.
Melihat hal ini, Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menegaskan, valuasi saham kapitalisasi besar atau big cap masih yang tertinggi. Hal ini membuat asing menjual beberapa saham miliknya.
"Kalau tahun lalu saham saham big cap yang naiknya paling tinggi, secara valuasi saham big cap cenderung lebih mahal, sehingga saat asing keluar yang dijual pertama itu big cap," ujar dia kepada Liputan6.com, Senin (26/4/2021).
Advertisement
Melihat hal ini, beberapa investor akhirnya memilih saham small cap atau kapitalisasi kecil karena secara valuasi, saham yang dijual tidak semahal milik big cap. "Sementara yang small cap secara valuasi tidak terlalu mahal," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Alasan Saham Kapitalisasi Kecil Jadi Pilihan
Untuk kinerja, saham big cap diharapkan bisa memiliki kinerja lebih baik pada 2021. Terlebih kinerja positif ekonomi negara masih terus di dorong.
"Secara year to date memang sedang negatif rata-rata. Hal ini juga menjadi pendorong saham small cap menjadi pilihan para investor saat ini," tuturnya.
Advertisement