Sukses

Anak Perusahaan Dikabarkan Suntik Dana ke Gojek, Begini Penjelasan Telkom

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) angkat bicara soal kabar anak usahanya Telkomsel investasi ke Gojek.

Liputan6.com, Jakarta - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) atau anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) kabarnya berencana investasi senilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,3 trilun kepada PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek). Hal ini menarik perhatian Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menjawab Surat BEI Nomor S-03049/BEI.PP2/04-2021 tanggal 23 April 2021 perihal Permintaan Penjelasan Atas Pemberitaan di media massa, Telkom memberikan tanggapannya.

"Terkait berita di media, dapat kami sampaikan bahwa Telkom selalu terbuka untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan perusahaan-perusahaan lainnya, khususnya dalam rangka mengakselerasi dan memperkuat kapabilitas digital baik melalui partnership maupun investasi," tulisnya di Keterbukaan Informasi BEI, Selasa (27/4/2021).

Telkom juga menyebut, entitas anak usaha menambah investasi ke Gojek, yang sebelumnya berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan pada 17 November 2020 Telkomsel juga telah investasi sebesar USD150 juta ke Gojek.

"Bahwa pada tanggal 16 November 2020 Telkomsel telah melakukan investasi sebesar USD150 juta di Gojek. Investasi tersebut dilakukan sebagai bagian dari strategi Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital untuk memberikan layanan beyond connectivity," tulisnya.

Telkom juga percaya kolaborasi dan sinergi ini dapat memberikan layanan dan solusi yang lebih baik kepada masyarakat dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkesinambungan.

"Saat ini kami melihat tidak ada informasi/kejadian penting lain yang material dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta harga saham Perusahaan secara signifikan," tulisnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham TLKM

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, (27/4/2021), saham PT XL Axiata Tbk melemah 0,49 persen ke posisi Rp 2.020 per saham. Saham EXCL bergerak di kisaran Rp 2.020-Rp 2.060 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.660 kali dengan nilai transaksi Rp 25,5 miliar.