Sukses

Turun 29 Persen, Gudang Garam Kantongi Laba Rp 1,75 Triliun pada Kuartal I 2021

Kontribusi pendapatan Gudang Garam terdiri dari penjualan ekspor dan domestik yang masing-masing menyumbang Rp 437,80 miliar dan Rp 29,31 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan laba bersih kuartal I 2021 sebesar Rp 1,75 triliun. Angka tersebut turun sekitar 29 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,45 triliun.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/4/2021), pendapatan PT Gudang Garam Tbk pada kuartal I-2020 tercatat sebesar Rp 29,75 triliun, naik 9,12 persen dari Rp 27,26 triliun pada kuartal pertama 2020.

Kontribusi pendapatan Gudang Garam terdiri dari penjualan ekspor dan domestik yang masing-masing menyumbang Rp 437,80 miliar dan Rp 29,31 triliun.

Kontribusi pendapatan terbesar masih berasal dari rokok jenis sigaret kretek mesin sebesar Rp 27,16 triliun, sigaret kretek tangan Rp 2,18 triliun, rokok klobot Rp 5,27 miliar, dan kertas karton Rp 386,54 miliar.

Kendati pendapatan naik sekitar 9 persen dibandingkan kuartal I 2020, biaya pokok penjualan juga mengalami kenaikan menjadi Rp 25,84 triliun dari Rp 22,32 triliun. Laba bruto tercatat sebesar Rp 3,91 triliun, atau turun 20,90 persen pada kuartal I 2021.

Sementara, PT Gudang Garam Tbk mencatatkan kenaikan aset sekitar 2 persen, menjadi Rp 79,82 triliun pada kuartal I-2021. Liabilitas perseroan turun sekitar 0,57 persen menjadi Rp 19,56 triliun.

Di sisi lain, ekuitas perusahaan naik menjadi Rp 60,27 triliun pada kuartal pertama tahun ini, dari sebelumnya Rp 58,52 triliun pada periode yang sama pada 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham Gudang Garam

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 30 April 2021, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 0,07 persen ke posisi Rp 36.100 per saham.

Saham GGRM dibuka stagnan di posisi Rp 36.125 per saham. Saham GGRM berada di kisaran Rp 36.100-Rp 36.350. Total frekuensi perdagangan saham 1.128 kali dengan nilai transaksi Rp 31,6 miliar.