Sukses

Tersandung Kasus Alat Tes Antigen Bekas, Begini Penjelasan Kimia Farma kepada BEI

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyampaikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kasus pemakaian alat tes antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kasus alat tes antigen bekas di Bandara Kualanamu,  Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.

Direktur utama PT Kimia Farma Tbk, Verdi Budidarmo menuturkan, layanan pemeriksaan Rapid Test Antigen atau tes antigen di Bandara Kualanamu dioperasikan oleh PT Kimia Farma Diagnostik selaku cucu perusahaan dari PT Kimia Farma Tbk. 

"Saat ini Perseroan bersama PT Kimia Farma Diagnostik sedang melakukan investigasi dengan pihak aparat penegak hukum terhadap oknum petugas dengan dugaan penggunaan kembali alat Rapid Test Antigen,” ujar dia dalam keterbukaan informasi BEI seperti dikutip, Senin (3/5/2021).

Verdi menegaskan, Perseroan tidak memberikan toleransi bagi karyawan yang bertindak tidak profesional dan mengabaikan kode etik serta integritas dalam bekerja. Selain itu, Perseroan juga akan menindak tegas oknum petugas yang terlibat dalam dugaan kasus tersebut apabila terbukti bersalah dan akan diproses secara hukum.

"Perseroan terus melakukan upaya peningkatan menyeluruh terhadap sistem, prosedur pelayanan serta SDM guna memberikan layanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat dan memastikan kejadian tersebut tidak terulang lagi,” kata dia.

Informasi terakhir, Kepolisian Daerah Sumatera Utara tengah melakukan pemeriksaan terhadap Direktur Utama (Dirut) PT Kimia Farma Diagnostik Adil Fadillah Bulqini, terkait kasus penggunaan alat uji cepat antigen bekas ini.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, menyebutkan sudah 23 orang saksi yang diperiksa dalam rangka pengembangan kasus tersebut.

Ke-23 saksi yang diperiksa termasuk Dirut Kimia Farma Diagnostik, lima orang saksi di tempat kejadian perkara (TKP), 15 orang dari Kimia Farma Diagnostik yang berada di Jalan R A Kartini Medan, serta dua orang dari PT Angkasa Pura Solution

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham KAEF

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melemah 1,79 persen ke posisi Rp 2.750 per saham.

Saham KAEF dibuka stagnan di posisi Rp 2.800 per saham. Saham KAEF bergerak di kisaran Rp 2.730-Ep 2.820 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.040 kali dengan nilai transaksi Rp 4,3 miliar.