Sukses

Inflasi April 2021 Capai 0,13 Persen, IHSG Betah di Zona Merah pada Sesi I

Pada penutupan sesi pertama, IHSG melemah 0,83 persen ke posisi 5.946,13 pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Senin (3/5/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada perdagangan saham Senin, (3/5/2021). Sempat di zona hijau pada awal sesi perdagangan, IHSG melemah ke zona merah. Hal ini terjadi di tengah rilis data inflasi April 2021.

Pada penutupan sesi pertama, IHSG melemah 0,83 persen ke posisi 5.946,13. Indeks saham LQ45 turun 1,06 persen ke posisi 884,22. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 306 saham melemah sehingga menekan IHSG. 158 saham menguat dan 160 saham diam di tempat. IHSG bergerak di kisaran 6.004-5.938.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 685.569 kali dengan volume perdagangan 10,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,5 triliun. Investor asing jual saham di pasar reguler Rp 7,42 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 14.459.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham industri dasar naik 0,79 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham aneka industri menanjak 0,77 persen dan sektor saham pertanian naik 0,61 persen.

Sektor saham keuangan melemah 0,99 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti sektor saham perdagangan susut 0,63 persen dan sektor saham konstruksi melemah 0,41 persen.

IHSG melemah di tengah pengumuman rilis data inflasi April 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada April 2021 mencapai 0,13 persen. Dengan angka ini maka inflasi tahun kalender Januari-April 2021 mencapai 0,58 persen dan inflasi tahun ke tahun 1,24 persen.

"Inflasi bulan April 2021 sebesar 0,13 persen," kata Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam rilis BPS, di Kantornya Jakarta, Senin, 3 Mei 2021.

Dia mengatakan dari 90 kota IHK yang dipantau BPS ada 72 kota alami inflasi. Sementara sisanya 18 kota mengalami deflasi.

Dari 72 kota alami inflasi, tertinggi terjadi di Kotamobagu dengan inflasi 1,32 persen dan terendah terjadi di Yogyakarta 0,01 persen.

Kemudian dari 18 kota mengalami deflasi tertinggi tercatat di Jayapura dengan minus 1,26 persen dan terendah terjadi di Tanjungpadang dengan minus 0,02 persen.

Adapun komoditas yang menyumbang inflasi sebesar 0,13 persen ada komoditas daging ayam ras dengan andil 0,06 persen.

Kemudian beberapa komoditas lain seperti minyak goreng, jeruk, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan rokok, anggur, pepaya, rokok keretek filter dan ikan segar serta ayam hidup punya andil sebesar 0,01 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Top Gainers dan Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham BUDI naik 28 persen

-Saham AGRS naik 24,85 persen

-Saham BMAS naik 24,83 persen

-Saham SMDR naik 24,66 persen

-Saham URBN naik 24,39 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham TALF turun 6,94 persen

-Saham ARGO turun 6,93 persen

-Saham AGAR turun 6,92 persen

-Saham APEX turun 6,83 persen

-Saham INPS turun 6,82 persen

 

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham ASII senilai Rp 22,8 miliar

-Saham DMMX senilai Rp 21 miliar

-Saham TBIG senilai Rp 10,6 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 10,1 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 9,1 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 25,8 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 17,4 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 17,4 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 17,2 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 9,7 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,51 persen, indeks saham Korea Selatan susut 0,49 persen, indeks saham Singapura tergelincir 1,34 persen dan indeks saham Taiwan melemah 1,59 persen.