Sukses

Indika Energy Pangkas Kerugian pada Kuartal I 2021

Pada kuartal I 2021, PT Indika Energy Tbk mencatat pendapatan turun 9,2 persen menjadi USD 582,17 juta.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) memangkas kerugian perseroan pada kuartal I 2021. Tercermin dari rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 9,36 juta pada kuartal I 2021, menyusut dibandingkan dengan rugi kuartal I 2020 sebesar USD 21,02 juta.

Meski mampu menekan kerugian, pendapatan PT Indika Energy Tbk (IHSG) pada kuartal I 2021 turun 9,2 persen menjadi USD 582,17 juta dari USD 641,50 juta pada kuartal I-2020. Padahal, harga jual rata-rata batu bara INDY naik 5 persen menjadi USD 45,2 per ton dibandingkan dengan kuartal I 2020 sebesar USD 43 per ton.

Direktur PT Indika Energy Tbk, Retina Rosabai menjelaskan, kinerja keuangan Perseroan kuartal I 2021 disebabkan tekanan kinerja yang masih dirasakan oleh beberapa anak usaha. Antara lain seperti Tripatra, PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS).

Namun, beberapa anak perusahaan lainnya berhasil mencatatkan kenaikan kinerja. Yakni PT Kideco Jaya Agung, PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU), dan PT Interport Mandiri Utama sehingga Perseroan mampu menekan angka rugi pada kuartal I-2021.

"Hal ini disebabkan karena perbaikan kinerja pada Kideco, MUTU dan Interport,” kata dia dalam paparan publik, Senin (3/5/2021).

Rinciannya, Kideco mencatatkan kenaikan pendapatan 10,2 persen menjadi USD 415 juta, MUTU naik 39,4 persen menjadi USD 31 juta, dan Interport naik signifikan sebesar 513,3 persen menjadi USD 7,1 juta. 

Sementara dari sisi laba inti kuartal I 2021 meningkat signifikan menjadi USD 12,5 dari USD 0,9 juta pada kuartal I 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham INDY

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 3 Mei 2021, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) melemah 1,76 persen ke posisi Rp 1.395 per saham.

Saham INDY sempat dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.430 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.772 kali dengan nilai transaksi Rp 8,7 miliar.