Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) atau saham MPPA melemah pada perdagangan saham Senin, 3 Mei 2021 setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham MPPA.
Mengutip data RTI, saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) merosot 5,23 persen ke posisi Rp 815 per saham. Saham MPPA dibuka stagnan di posisi Rp 860 per saham.
Saham MPPA bergerak di kisaran Rp 800-Rp 910. Total frekuensi perdagangan saham 15.395 kali dengan nilai transaksi Rp 137,5 miliar.
Advertisement
Saham MPPA yang tertekan itu terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah 0,72 persen ke posisi 5.952,59. Sebanyak 307 saham merosot sehingga menekan IHSG.
190 saham menguat dan 144 saham diam di tempat. IHSG bergerak di kisaran 5.938-6.004. Total frekuensi perdagangan 1.049.564 kali dengan volume perdagangan 19 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,2 triliun.
BEI membuka suspensi perdagangan saham MPPA di pasar reguler dan tunai mulai perdagangan sesi pertama pada 3 Mei 2021. Hal ini juga menunjuk pengumuman bursa nomor: Peng-SPT/00077/BEI.WAS/04-2021 pada 22 April 2021 mengenai suspensi saham MPPA.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
BEI Suspensi Saham MPPA dan KONI
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) dua saham pada Jumat, 23 April 2021. Suspensi itu dilakukan karena peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
Pertama, suspensi diterapkan untuk saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) di pasar regular dan pasar tunai mulai sesi pertama perdagangan saham hingga pengumuman bursa lebih lanjut.
Hal ini seiring terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Matahari Putra Prima Tbk. BEI menilai dalam rangka cooling down sehingga perlu dilakukan suspensi saham MPPA.
Selama periode 19-22 April 2021, saham MPPA sudah naik 21,99 persen ke posisi Rp 860 per saham. Saham MPPA berada di level tertinggi Rp 860 dan terendah Rp 635 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 37.185 kali dengan nilai transaksi Rp 216 miliar.
Advertisement