Liputan6.com, Jakarta - PT Pakuwon Jati Tbk, emiten properti (PWON) menerbitkan surat utang sebesar USD 300 juta atau sekitar Rp 4,23 triliun (berdasarkan kurs tengah) pada 29 April 2021.
Mengutip laporan di keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (4/5/2021), surat utang tersebut memiliki kupon 4,875 persen per tahun dan jatuh tempo pada 2028. Surat utang tersebut dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Singapura.
Dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk melunasi surat utang 2024 dan keperluan korporasi umum PT Pakuwon Jati Tbk. Perseroan menerbitkan surat utang senilai USD 250 juta pada 14 Februari 2017.
Advertisement
Surat utang dijamin oleh entitas-entitas anak tertentu dari perseroan antara lain PT Artisan Wahyu, PT Elite Prima Hutama, PT Grama Pramesi Siddhi, PT Pakuwon Permai, PT Pakuwon Sentosa Abadi, PT Permata Berlian Realty dan PT Dwijaya Manunggal.
Dalam penerbitan surat utang, UBS AG, Singapore Branch dan Goldman Sachs (Singapore) Pte bertindak sebagai purchasers, sedangkan the Bank of New York Mellon, cabang London bertindak sebagai trustee bagi pemegang surat utang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham PWON
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa, 4 Mei 2021, saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 0,93 persen ke posisi Rp 535 per saham.
Saham PWON dibuka stagnan di posisi Rp 540 per saham. Saham PWON bergerak di kisaran Rp 530-Rp 540 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.130 kali dengan nilai transaksi Rp 8,3 miliar.
Advertisement