Sukses

Pembobotan Indeks Saham Pakai Free Float Tak Pengaruhi IHSG

Senior Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina menilai perubahan metode perhitungan indeks saham memakai free float sudah berlaku di global.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk menyeragamkan metode penghitungan indeks. Yakni penghitungan bobot saham yang masuk dalam konstituen indeks menjadi berdasarkan penyesuaian free float atau berdasarkan saham yang beredar di publik.

Menanggapi rencana itu, Senior Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina menilai perubahan metode perhitungan indeks ini tidak akan banyak mempengaruhi IHSG.

Hal ini mengingat free float dalam pembobotan indeks saham sudah menjadi praktik umum yang diterapkan di bursa lain dan penyedia indeks global.

"Kami rasa untuk perhitungan free float ini akan lebih bisa mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Jadi mengikuti standar dan sudah berlaku di market-market besar di dunia,” kata dia dalam  konferensi pers Media Day Mirae Asset Sekuritas, Kamis (6/5/2021).

Martha mengatakan ketentuan ini mungkin akan berpengaruh lebih besar bagi saham-saham tertentu yang sebelumnya memiliki free float kecil. Sementara untuk indeks secara keseluruhan tidak akan banyak terpengaruh.

"Mungkin (pengaruhnya) akan besar terhadap saham-saham tertentu yang sebelumnya memang free floatnya kecil. Tapi secara keseluruhan untuk IHSG tidak akan terlalu berpengaruh jauh,” kata dia.

Saat ini Bursa menerapkan dua metode penghitungan indeks yaitu melalui market capitalization weighted dan capped adjusted free float market capitalization weighted average.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada 6 Mei 2021

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Kamis, (6/5/2021)

Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,09 persen ke posisi 5.970. Indeks saham LQ45 turun 0,17 persen ke posisi 888,94. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, IHSG bergerak di kisaran 5.950-6.005.

Sebanyak 222 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 269 saham melemah dan 149 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.026.777 kali dengan volume perdagangan 14,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 321,86 miliar di pasar regular. Nilai tukar rupiah menguat ke posisi 14.299 per dolar AS.

Secara sektoral, sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham keuangan turun 0,99 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Diikuti sektor saham perdagangan susut 0,63 persen dan sektor saham konstruksi melemah 0,41 persen.

Di sisi lain, sektor saham industri dasar naik 0,79 persen, dan cetak penguatan terbesar. Diikuti sektor saham aneka industri naik 0,77 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,48 persen.