Liputan6.com, Jakarta - Melihat kinerja perseroan tahun lalu, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT ABM Investama Tbk (ABMM) memutuskan untuk tidak membagikan dividen 2020.
"Keputusan RUPS yang kedua adalah menyetujui tidak melakukan pembagian sisa hasil usaha dan penyisihan cadangan karena perseroan belum memiliki saldo laba bersih positif untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020," kata Direktur ABM Investama, Adrian Erlangga secara virtual, Jumat (7/5/2021).
PT ABM Investama Tbk mencatat rugi USD 35,65 juta pada 2020 dari periode 2019 untung USD 7,55 juta. Sementara itu, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan naik dari USD 592,39 juta pada 2019 menjadi USD 606,40 juta pada 2020.
Advertisement
Selain itu, Adrian juga menyebut, RUPS juga memutuskan untuk menerbitkan surat utang atau obligasi sebanyak-banyaknya USD 400 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun.
"Lalu kami menyetujui penerbitan surat utang oleh perseroan dalam denominasi Dollar Amerika Serikat yang akan dilakukan dalam satu kali penerbitan atau dalam serangkaian penerbitan kepada investor di luar wilayah negara Republik Indonesia atau alternatif pembiayaan lainnya," ujar Adrian.
Jumlah tersebut diakui Adrian telah sesuai dengan peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT ABM Investama Tbk sebelumnya menjelaskan, penerbitan surat utang senilai USD 400 juta tersebut termasuk lebih dari 50 persen dari nilai ekuitas perseroan. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi perseroan, total ekuitas perseroan sebesar USD 161,74 juta.
Oleh karena itu, perseroan wajib mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terlebih dahulu atas rencana transaksi.
Adapun pokok obligasi akan dibayarkan seluruhnya dan sekaligus pada tanggal jatuh tempo surat utang selambat-lambatnya pada 2026. Tingkat suku bunga maksimum hingga 9,5 persen per tahun.
Bunga akan dibayarkan setiap enam bulan. Surat utang akan dijamin tanpa syarat dan tanpa ditarik kembali dengan jaminan perusahaan oleh perusahaan terkendali tertentu dari perseroan. dalam jumlah sebanyak-banyaknya USD 400 juta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham ABMM
Mengutip data RTI, saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) stagnan Rp 780 per saham. Saham ABMM bergerak di kisaran Rp 760-Rp 780. Total frekuensi perdagangan saham 34 kali dengan nilai transaksi Rp 20,6 juta.
Advertisement