Sukses

Tak Semua Catat Kenaikan Cuan saat Pandemi COVID-19, Simak Kinerja Emiten Farmasi

Beberapa emiten farmasi telah merilis laporan keuangan pada kuartal I 2021. Bagaimana hasilnya?

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten farmasi telah menyampaikan kinerja keuangan kuartal I-2021 kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Emiten farmasi itu antara lain PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Pharos Tbk (PEHA), serta PT Organon Pharma Indonesia Tbk (SCPI) yang dikutip dari laporan keuangan ke BEI, Senin (10/5/2021):.

KLBF (PT Kalbe Farma Tbk)

Sepanjang kuartal I-2021, KLBF mencatatkan kenaikan pendapatan bersih 3,79 persen yoy menjadi Rp 6,02 triliun. Dari besaran tersebut, perseroan mengantongi periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 716 miliar. Angka ini naik 7,1 persen dibandingkan Rp 669 miliar pada periode yang sama tahun 2020.

Pada periode tersebut, aset lancar Perseroan adalah sebesar Rp 14,091 triliun, naik 7,8 persen dibandingkan di akhir tahun 2020. Total liabilitas dan ekuitas naik 6,1 persen menjadi Rp 23,931 triliun dari Rp 22,564 triliun.

TSPC (PT Tempo Scan Pasific Tbk)

Dari sisi pendapatan, emiten farmasi TSPC meraup Rp 2,74 triliun. Angka ini turun tipis dibandingkan pendapatan pada periode yang sama 2020 sebesar Rp 2,76 triliun. Dari pendapatan tersebut, TSPC mencatatkan laba bersih kuartal I-2021 sebesar Rp 286,93 miliar, dari sebelumnya Rp 284,09 miliar. 

Pada periode tersebut, aset lancar Perseroan adalah sebesar Rp 6,46 triliun, naik dibandingkan pada akhir tahun 2020 sebesar Rp 5,94 triliun. Total liabilitas dan ekuitas naik menjadi Rp 9,71 triliun dari Rp Rp 9,10 triliun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

KAEF

KAEF (PT Kimia Farma Tbk)

Perseroan berhasil mencatatkan penjualan neto kuartal I-2021 sebesar Rp 2,30 triliun. Mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,40 triliun.

Dari angka itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tertekan hingga 33,90 persen yoy menjadi Rp 17,29 miliar. Sebelumnya, laba tahun berjalan KAEF tercatat Rp 26,16 miliar di kuartal I-2020.

Pada periode tersebut, jumlah aset perseroan tercatat Rp 17,46 triliun. Terdiri dari Rp 6,05 triliun aset lancar, sisanya Rp 11,40 triliun merupakan aset tidak lancar. Total Liabilitas dan Ekuitas tercatat pada angka Rp 17,46 triliun, turun dibandingkan sebelumnya Rp 17,56 triliun.

SIDO (PT Industri Farmasi dan Sidomuncul Tbk)

SIDO berhasil mencatatkan penjualan pada kuartal I-2021 sebesar Rp 793 miliar. Angka ini naik sekitar 8,58 persen dibanding penjualan kuartal I-2020 sebesar Rp Rp 730,71 miliar. Pada periode ini, SIDO mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 269,04 miliar, naik dari sebelumnya Rp 231,53 miliar.

Pada kuartal I-2021, total aset perseroan tercatat sebesar Rp 4,007 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 2,20 triliun, dan sisanya sekitar Rp 1,79 triliun merupakan aset tidak lancar. Adapun total  liabilitas dan ekuitas tercatat sebesar Rp 4,00 triliun.

3 dari 3 halaman

PEHA-SCPI

PEHA (PT Pharos Tbk)

Sepanjang kuartal I-2021, kinerja PEHA yang paling mencatatkan kenaikan signifikan. PEHA berhasil mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 7,18 miliar. Berbalik dari sebelumnya yang mencatatkan kerugian sebesar Rp 13,08 miliar pada periode yang sama di 2020. 

Sementara dari sisi penjualan bersih tercatat Rp 225,29 miliar, dari sebelumnya Rp 229,36 miliar di kuartal I-2020. Pada periode ini, Perseroan mencatatkan total aset senilai Rp 1,95 triliun, naik dari Rp 1,91 triliun.

SCPI (PT Organon Pharma Indonesia Tbk)

Perseroan mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha yang anjlok pada kuartal I-2021. Menjadi Rp 372,61 miliar, dari sebelumnya Rp 698,63 miliar di kuartal I-2020. Dari besaran ini, Perseroan mencatatkan rugi yang didistribusikan ke entitas induk sebesar Rp 27,32 miliar.

Dari sisi aset sepanjang kuartal I-2021 tercatat sebesar Rp 1,47 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 969,09 miliar, seemtara sisanya Rp 499,16 merupakan aset tidak lancar. Adapun total  Liabilitas dan Ekuitas tercatat sebesar Rp 1,47 triliun.

INAF (PT Indofarma Tbk)

 

PT Indofarma Tbk (INAF) mencatat kinerja positif sepanjang kuartal I 2021. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan penjualan dan laba bersih.

PT Indofarma Tbk mencatat penjualan bersih sebesar Rp 373,20 miliar selama tiga bulan pertama 2021. Realisasi penjualan Indofarma ini tumbuh 151,88 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 148,16 miliar.

Perseroan mencatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 1,81 miliar pada kuartal I 2021. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 21,42 miliar.

Liabilitas tercatat naik menjadi Rp 1,38 triliun pada 31 Maret 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar Rp 1,28 triliun.

Total ekuitas perseroan tercatat naik menjadi Rp 432,14 miliar pada 31 Maret 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar Rp 430,32 miliar.

Total aset perseroan tercatat naik menjadi Rp 1,82 triliun pada kuartal I 2021 dari 31 Desember 2020 sebesar Rp 1,71 triliun. Perseroan kantongi kas sebesar Rp 19,90 miliar.