Sukses

Pefindo Beri Jasa Marga Peringkat idAA- dengan Outlook Stabil

Peringkat dari Pefindo akan dinaikkan jika Jasa Marga memperbaiki struktur permodalan dengan mengurangi utang.

Liputan6.com, Jakarta - Pefindo telah menetapkan peringkat idAA- untuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahun 2020 sebesar maksimum Rp 4,5 triliun. Selain itu, Pefindo juga menetapkan peringkat idA1+ untuk Surat Berharga Komersial Jasa Marga Tahun 2020.

Dikutip dari keterangan tertulis, Pefindo, Kamis (13/5/2021), outlook atas peringkat Jasa Marga adalah stabil. Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen-komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan dengan obligor-obligor Indonesia lainnya.

"Tanda Kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan." tulis rilis Pefindo.

Efek utang jangka pendek dengan peringkat idA1+ memiliki kategori peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo.

Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen-komitmen keuangan jangka pendek atas efek utang, dibandingkan emiten-emiten Indonesia lainnya, adalah unggul.

Peringkat mencerminkan dukungan yang kuat dari Pemerintah untuk menyelesaikan proyek jalan tol, posisi dominan Jasa Marga di dalam sektor jalan tol, portofolio jalan tol yang terdiversifikasi dengan periode konsesi yang panjang, dan fleksibilitas keuangan yang kuat.

Peringkat dibatasi oleh struktur permodalan yang agresif dan risiko bisnis terkait dengan ruas tol baru.

"Peringkat akan dinaikkan jika Jasa Marga memperbaiki struktur permodalan dengan mengurangi utang, jika jalan tol baru secara konsisten menarik volume arus lalu lintas lebih tinggi dari yang diproyeksikan secara berkelanjutan, atau jika kami melihat ada dukungan dari pemerintah yang lebih kuat," tulis Pefindo.

Peringkat akan diturunkan pandemi yang berkelanjutan mengurangi volume arus lalu lintas lebih lanjut secara signifikan, yang akan mengakibatkan penurunan pendapatan jalan tol jauh lebih rendah dari yang diproyeksikan, atau jika Jasa Marga menambah utang lebih tinggi dari yang diproyeksikan, yang dapat melemahkan proteksi arus kas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jasa Marga Lego 9 Tol ke LPI Mulai Semester II 2021, Ini Daftarnya

Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit, menyebutkan PT Jasa Marga (Persero) Tbk siap menawarkan kepemilikan saham (divestasi) sejumlah ruas tol yang dikelolanya pada semester II 2021.

"Jasa Marga baru mulai semester II akan mulai program divestasi. Kita lihat saja dalam satu kuartal ke depan. Karena yang saya tahu Jasa Marga akan memproses program divestasi," ungkapnya di Km 10A Tol Jakarta-Cikampek, Senin (12/4/2021).

Jasa Marga sebelumnya telah mempersiapkan 9 ruas tol untuk didivestasikan melalui Indonesia Investment Authority (INA). Penawaran ini dilakukan sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan baru bagi perseroan.

Adapun kesembilan ruas tol yang dimaksud antara lain Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Jakarta-Cikampek II Elevated (Tol Layang Japek), Semarang-Barang, Gempol-Pandaan.

Kemudian ruas Tol Pandaan-Malang, Gempol Pasuruan, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, dan Tol Bali Mandara.

Danang lantas menyoroti salah satu ruas tol yang hendak ditawarkan kepada investor, yakni Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek yang kini telah berganti nama jadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed bin Zayed, seorang putera mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Menurut dia, penamaan baru ini jadi kesempatan bagi Jasa Marga untuk menarik minat investor asal Timur Tengah menanamkan modalnya di ruas-ruas tol yang dikelolanya.

"Jadi harapan saya Jasa Marga juga masukan ruas tol ini sebagai program divestasi Jasa Marga untuk investor, yang mudah-mudahan Timur Tengah tertarik untuk masuk ke sini," ujar Danang.