Sukses

Ada Larangan Mudik, Armada Luar Kota Blue Bird Beralih Fungsi

Head of Investor Relation Blue Bird Michael Tene menegaskan bila angkutan antarkota miliknya seperti Cititrans tetap beroperasi menggangkut logistik.

Liputan6.com, Jakarta - Mencegah penularan COVID-19 pada masa Lebaran 2021, Pemerintah menetapkan masa larangan mudik selama 6-17 Mei 2021. Hal ini tentu berdampak pada kinerja emiten transportasi, khususnya yang melayani tujuan luar kota seperti Blue Bird.

Meski demikian, Head of Investor Relation PT Blue Bird Tbk (BIRD) Michael Tene menegaskan bila angkutan antarkota miliknya seperti Cititrans tetap beroperasi menggangkut  logistik.

"Kami tentunya menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Layanan kami seperti Cititrans tentunya tidak bisa berjalan di periode pelarangan yang saat ini sedang berjalan, kecuali untuk pengantaran logistik," ujar dia kepada Liputan6.com, Jumat (14/5/2021).

Tak hanya itu, armada khusus dalam kota seperi taksi juga tetap beroperasi melayani penumpang di dalam kota. Meski demikian Michael enggan memprediksi peningkatan pengguna transportasi di dalam kota karena peraturan yang berlaku.

"Namun layanan taksi kami tetap beroperasi normal untuk mendukung kebutuhan mobilitas masyarakat di dalam kota dengan protokol kesehatan. Mengenai mobilitas masyarakat, kami tidak mau menebak-nebak dulu. Kita lihat saja nanti realisasinya bagaimana," ujarnya.

Sebagaimana hasil rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 10 Mei 2021, Presiden mengapresiasi peran TNI dan Polri yang sudah hadir di ruang publik dalam mengantisipasi masyarakat yang tetap melakukan mudik di tengah masa larangan mudik 6-17 Mei 2021.

Selain itu, rapat terbatas juga memutuskan seluruh tempat wisata yang berada di zona merah dan oranye akan ditutup, sedangkan tempat wisata yang berlokasi di zona kuning dan hijau akan beroperasi dengan pembatasan maksimal 50 persen dari kapasitas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham BIRD

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa, 11 Mei 2021, saham BIRD stagnan di posisi Rp 1.295 per saham. Saham BIRD dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.300 per saham.

Saham BIRD bergerak di posisi Rp 1.290-Rp 1.310. Total frekuensi perdagangan saham 211 kali dengan nilai transaksi Rp 642,2 juta.