Liputan6.com, Jakarta - Kemandirian keuangan kini menjadi isu yang hangat di kalangan milenial dan Gen Z. Hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan beban finansial bagi generasi selanjutnya.
Kemandirian keuangan bisa dicapai melalui berbagai upaya. Seperti rutin menyisihkan dana darurat. Namun, Jika Anda meninggalkan semua uang Anda di bank, seharusnya aman tetapi tidak akan tumbuh banyak.
Baca Juga
Sebagai alternatif, pasar saham menawarkan keuntungan yang jauh lebih menarik. Akan tetapi, karena ada unsur risiko, banyak orang menghindarinya. Lebih buruk lagi, mereka mungkin memasuki pasar di bagian atas dan kemudian menjualnya di bagian bawah.
Advertisement
"Pada dasarnya investasi di saham dan reksa dana saham merupakan investasi jangka panjang,” ujar Direktur Panin Asset Management Rudiyanto kepada Liputan6.com, Senin (17/5/2021).
Melansir dari Lifehack.org, berikut adalah beberapa aturan sederhana untuk membantu Anda menjelajahi pasar dan membangun portofolio saham yang besar dalam jangka waktu lama.
1. Diversifikasi
Ratakan profil risiko Anda dengan berinvestasi di berbagai instrumen. Sebaiknya, besaran tiap instrumen tidak boleh lebih dari 10 persen total portofolio Anda. Investasi juga bisa dilakukan lintas wilayah geografis. Seperti di pasar AS, Eropa, Asia, dan pasar negara berkembang.
Sementara diversifikasi, selain pasar modal, Anda dapat mengalokasikannya pada dana properti, dana komoditas, dan dana lindung nilai. Ini akan memberi Anda perlindungan terhadap keruntuhan di salah satu sektor tertentu.
2. Lakukan Riset
Terimalah nasihat dari berbagai sumber. Investasikan di beberapa perusahaan yang produk dan strateginya Anda tahu dan sukai. Ada banyak situs perbandingan di internet untuk membantu Anda menganalisis dan memahami investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan.
Anda bisa mempertimbangan reksa dana atau unit trust yang berkinerja kuat selama dua tahun terakhir, dan menawarkan biaya manajemen yang rendah.
3. Jalankan Strategi ‘Run the stars and sell the dogs’
Pantau investasi Anda dan bandingkan kinerjanya dengan indeks pasar. Jika beberapa kepemilikan Anda berjalan dengan baik, maka godaannya adalah untuk menguangkan dan mengambil untung. Sementara untuk investasi jangka panjang, Anda harus bersabar dan menahannya untuk waktu yang lebih lama. Sehingga ketika Anda menemukan pemenang, hargai dan pertahankan mereka.
Di sisi lain, Anda harus membuang investasi yang kinerjanya sangat rendah di pasar. Godaannya, yakni untuk menahannya dengan harapan rebound atau bahkan meningkatkan kepemilikan Anda pada harga yang lebih rendah. Ini umumnya merupakan strategi yang buruk dan lebih aman untuk mengambil kerugian kecil di awal daripada kerugian besar di kemudian hari.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Investasi Kembali Dividen
4. Menginvestasikan kembali dividen
Asal tahu saja, pertumbuhan di sebagian besar portofolio berasal dari dividen yang diinvestasikan kembali, daripada apresiasi harga saham. Hasil sebesar 3 persen mungkin tampak kecil, tetapi dalam jangka waktu tertentu menghasilkan perbedaan besar. Pilih beberapa investasi dengan sejarah dividen yang solid.
5. Jadilah Kontrarian
Ketika pasar saham sedang rendah, belilah saham. Ketika pasar saham sedang tinggi, jual saham Anda yang berkinerja terburuk, dan beli investasi lain seperti properti atau obligasi.
6. Ambil pandangan jangka panjang
Anda berada dalam posisi ini untuk jangka panjang, jadi jangan sering-sering melakukan perdagangan. Hal ini mempertimbangkan komisi yang akan menghabiskan dana Anda. Jangan mengikuti tren.
Diversifikasi dengan cara yang masuk akal. Jangan panik ketika pasar sesekali ambruk. Momentum ini bahkan bisa menjadi peluang membeli bagi yang berani.
Advertisement