Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik secara teknikal pada perdagangan saham, Selasa (18/5/2021). Meski demikian, tekanan terhadap IHSG masih ada.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, gelombang tekanan dalam pergerakan IHSG masih terlihat belum akan berakhir. IHSG masih terlihat akan bergerak melemah jika level support terdekat tidak mampu dipertahankan IHSG masih akan terkoreksi.
Baca Juga
"Namun, mengingat kuatnya fundamental ekonomi Indonesia yang terlihat dari data ekonomi yang telah terlansir, IHSG masih berpeluang untuk mengalami technical rebound,” ujar William, dalam keterangan tertulis, Selasa (18/5/2021).
Advertisement
William menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.801-5.978 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menuturkan, secara teknikal, IHSG berpotensi kembali tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.735-5.875.
“Secara teknikal IHSG bergerak melemah seakan pulled back bearish tren line dan menguji supportnya. Momentum dari indikator Stochastic dan RSI mendatar dengan kondisi undervalue indikator MACD yang bergerak tertahan,” kata dia.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin, 17 Mei 2021, IHSG ditutup melemah 1,76 persen ke posisi 5.833,86 setelah sempat dibuka naik pada awal pekan. Sektor saham material dasar memimpin penurunan dengan susut 4,35 persen. Diikuti sektor barang konsumsi non-premier dengan melemah 2,35 persen.
Lanjar menuturkan, hal itu terjadi seiring kekhawatiran penurunan aktivitas perdagangan dan kekhawatiran penyebaran COVID-19 setelah Singapura, Malaysia hingga Taiwan lockdown.
"Investor terlihat berhati-hati mengambil keputusan investasinya setelah bursa global alami pergerakan optimistis pada akhir pekan lalu,” ujar dia dalam catatannya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Pilihan
Untuk pilihan saham yang dapat dicermati pelaku pasar, Lanjar memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).
Lalu ada saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sedangkan William memilih saham BBCA, KLBF, PT PP London Sumatera Tbk (LSIP), PT Indo Tambang raya Megah Tbk (ITMG), PT Astra International Tbk (ASII).
Advertisement