Liputan6.com, Jakarta - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), produsen air minum kemasan CLEO menargetkan penjualan naik 30 persen hingga akhir 2021. Sepanjang 2020, penjualan CLEO tercatat turun 10,66 persen menjadi Rp 972,64 miliar dari sebelumnya Rp 116,05 miliar.
"Di tahun 2021 kita akan achieve target dengan proyeksi akan tumbuh 30 persen," ujar Direktur Penjualan dan Distribusi CLEO, Toto Sucartono dalam paparan publik, Rabu (19/5/2021).
Baca Juga
Penjualan CLEO selama kuartal I-2021 senilai Rp 137,20 miliar. Angka ini turun 12,64 persen dari penjualan kuartal I-2020 sebesar Rp 271,52 miliar. Manajemen Perseroan menuturkan, raihan tersebut merujuk pada situasi kuartal I-2020 yang belum terjadi pandemi COVID-19.
Advertisement
Untuk merealisasikan target kenaikan penjualan 30 persen, Perseroan akan memperluas jaringan distribusi. Hal ini dinilai menjadi pondasi utama dalam mendongkrak penjualan.
"Kita melakukan manuver dengan membuat channel distribusi yang signifikan, yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Di kuartal I-2021 kita menambah 37 outlet lebih. Bahkan nanti di akhir 2021 ini kita akan bergerak ke angka 200,” kata Toto.
Penambahan jaringan distribusi ini merupakan hasil evaluasi Perseroan. Jaringan distribusi Perseroan tidak mengalami penambahan, atau tetap berada pada angka 120 sejak 2019. Namun, keputusan tersebut ternyata menghambat distribusi produk Perseroan.
"Kami optimis, dengan pertumbuhan channel distribusi, maka akan diikuti peningkatan penjualan. Di mana pondasi penjualan ada di distribusi," pungkas Toto
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham CLEO
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Rabu, 19 Mei 2021, saham PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) naik tipis 0,44 persen ke posisi Rp 454 per saham.
Saham CLEO dibuka melemah tipis dua poin ke posisi Rp 450 per saham. Saham CLEO bergerak di kisaran Rp 450-Rp454 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 408 kali dengan nilai transaksi Rp 1,7 miliar. Selama sepanjang tahun berjalan 2021, saham CLEO turun 9,6 persen.
Advertisement