Sukses

Zebra Nusantara Bersiap Rights Issue, Dilusi Saham Capai 16,87 Persen

PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) akan menerbitkan saham baru sebanyak 3,42 miliar saham dalam rangka rights issue.

Liputan6.com, Jakarta - PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) akan menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Hal ini disampaikan perseroan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (19/5/2021). Dalam keterangan tersebut, emiten berkode ZBRA ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3.424.532.036 saham Seri B yang akan diterbitkan dari dalam portepel dengan nilai nominal Rp100 per saham, atau sebanyak-banyaknya sebesar 400 persen dari jumlah saham sebelum pelaksanaan PMHMETD II.

"HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham Perseroan yang tercatat pada tanggal 24 Juni 2021," tulis informasi tersebut.

Perseroan juga menegaskan, pemegang saham utama akan melakukan penyetoran modal dalam bentuk lain atau inbreng, yakni berupa saham kepemilikan pada PT Dos Ni Roha (DNR), dengan 99 persen nilai saham diinbreng sebagai penyetoran dalam bentuk lain selain uang.

"Untuk 77,70 persen saham perseroan adalah Rp1.080.252.282.000 atau sama dengan Rp1.624 perlembar saham sehingga dengan asumsi rasio HMETD adalah 1: 4 maka harga pelaksanaan adalah Rp406 per saham atau bilamana asumsi rasio HMETD adalah 1 : 2 maka harga pelaksanaan HMETD adalah Rp 812 persaham," tulisnya.

Sesuai dengan ketentuan POJK N0. 32/2015, pemegang saham yang memiliki Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (SBHMETD), memiliki hak untuk memasukan hasil penjualannya ke rekening Perseroan.

PT Trinity Healthcare (THC) selaku pemegang saham utama dan pemegang saham pengendali Perseroan akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya dan mengalihkan sebagian haknya kepada PT European Hospital Development (EHD), PT Jade Green Equities (JE) dan PT Holistic Ventures (HV).

"Apabila saham yang ditawarkan dalam PMHMETD II ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya seperti yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham Tambahan, secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan saham," tulisnya.

Jika setelah alokasi tersebut masih tersisa jumlah saham baru dan tidak diambil oleh pemegang HMETD, maka PT Trinity Healthcare sebagai pembeli siaga akan membeli sebanyak-banyaknya Rp5.000.000.000, sesuai dengan Perjanjian Pembeli Siaga dan Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham.

Perseroan menyebut, seluruh dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD, 77,70 persen dari seluruh modal akan disetor penuh kepada DNR, yakni senilai Rp1.080.252.282.000. Hal ini tak terlepas dari 99 persen saham DNR yang diinbreng sebagai penyetoran dalam bentuk lain selain uang.

"Sisanya dalam bentuk penyetoran tunai akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dan Perusahaan Anak, dalam hal ini DNR dan anak perusahaannya," tulisnya. 

Adapun dalam pelaksanaan rights issue, ada potensi maksimum dilusi kepemilikan atau penurunan persentase kepemilikan saham sebesar 16,87 persen. Periode perdagangan rights issue dilakukan pada 28 Juni 2021-2 Juli 2021.Dalam keterangannya, para pemegang saham akan hadapi risiko tidak likuidnya saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham ZBRA

Pada perdagangan saham Rabu, 19 Mei 2021 sekitar pukul 14.00 WIB, saham PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) turun 5,76 persen ke posisi Rp 900 per saham.

Saham ZBRA dibuka naik tipis lima poin ke posisi Rp 960 per saham. Saham ZBRA berada di kisaran Rp 895-Rp 960. Total frekuensi perdagangan 459 kali dengan nilai transaksi Rp 1,1 miliar.