Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) stagnan pada perdagangan saham, Rabu, 19 Mei 2021 setelah rilis laporan keuangan kuartal I 2021 yang menunjukkan rugi dan pendapatan turun.
Mengutip data RTI, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk berada di posisi Rp 2.630 per saham. Saham MDKA bergerak di kisaran Rp 2.590-Rp2.640 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 6.295 kali dengan nilai tranaksi Rp 224,2 miliar. Total volume perdagangan 856.972.
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatat pendapatan usaha USD 46,54 juta pada kuartal I-2021. Realisasi pendapatan usaha itu turun 55,1 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 103,8 juta.
Advertisement
Beban pokok pendapatan susut 29,5 persen dari USD 69,21 juta pada kuartal I-2020 menjadi USD 48,77 juta pada kuartal I-2021. Perseroan membukukan rugi kotor USD 2,22 juta pada kuartal I-2021 dari periode sama tahun sebelumnya untung USD 34,56 juta.
Beban usaha perseroan naik 28,7 persen menjadi USD 6,7 juta pada kuartal I-2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 5,2 juta. Pendapatan keuangan naik 287,8 persen dari USD 92.149 pada kuartal I-2020 menjadi USD 357.366 pada kuartal I-2021. Beban keuangan turun dari USD 4,55 juta pada kuartal I-2020 menjadi USD 1,95 juta pada kuartal I-2021.
PT Merdeka Copper Gold Tbk mencatat rugi USD 4,98 juta pada kuartal I-2021 dari periode sama tahun sebelumnya untung USD 14,97 juta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Total Liabilitas
Perseroan mencatat total liabilitas USD 438,94 juta pada 31 Maret 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar USD 365,96 juta. Total ekuitas naik menjadi USD 721,82 juta pada 31 Maret 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar USD 563,64 juta.
Total aset tercatat USD 1,16 miliar pada 31 Maret 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar USD 929,60 juta. Perseroan kantongi kas dan bank naik menjadi USD 277,35 juta pada 31 Maret 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar USD 51,02 juta.
Advertisement
Penjelasan Manajemen Terkait Kinerja Kuartal I-2021
Manajemen PT Merdeka Copper Gold Tbk mencatat pendapatan USD 46,54 juta pada kuartal I-2021 seiring turunnya pendapatan dari penjualan emas.
Hal ini karena penurunan produksi imbas insiden rekahan di pelataran pelindian di Tambang Emas Tujuh Bukit yang terjadi pada 12 September 2021.
Perbaikan pelataran pelindian berjalan lebih cepat dari jadwal. Kegiatan konstruksi diperkirakan selesai pada akhir kuartal II-2021 dan operasi normal diharapkan pada kuartal III-2021.
"Penurunan volume penjualan emas sebagian diimbangi oleh peningkatan penjualan tembaga yang dihasilkan dari peningkatan produksi tambang baru Partolang di Tambang Telaga Wetar yang meningkatkan pendapatan sebesar AS$ 17 juta pada kuartal I-2021 dibandingkan AS$14 juta pada kuartal I-2020,” demikian mengutip dari keterangan tertulis.
Perseroan mencatat rugi bersih USD 4,98 juta pada kuartal I-2021 seiring rendahnya tingkat produksi di kedua operasi tambang dan biaya perbaikan pelataran pelindian sebesar AS$ 11 juta yang tercatat selama kuartal ini mempengaruhi hasil. Earning before interest, tax, depreciation, and amortization (EBITDA) pada kuartal I-2021 tercatat AS$ 25 juta.
Meski terjadi penurunan marjin laba operasional, marjin EBITDA untuk kuartal ini 53,6 persen lebih tinggi dari kuartal I-2020 yang sebesar 47,5 persen terutama karena pendapatan klaim asuransi interim untuk gangguan usaha sebesar AS$ 14 juta.
Selain itu, klaim asuransi untuk kerusakan material dan gangguan bisnis yang berkaitan dengan insiden pelataran pelindian telah diajukan ke perusahaan asuransi. Pada 23 April 2021, perseroan terima konfirmasi, perusahaan asuransi memutuskan polisi asuransi akan menanggapi klaim tersebut.
Berdasarkan itu, perseroan telah membukukan pendapatan sebesar AS$ 20 juta untuk kuartal ini. Hal ini merupakan pengakuan pendapatan sementara yang diperkirakan lebih tinggi seiring nilai klaim akan disepakati pada 2021.