Liputan6.com, Washington - Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) mengumumkan mengambil langkah-langkah untuk menindak pasar dan transaksi uang kripto.
Selain itu, Departemen Keuangan Amerika Serikat mengatakan transfer senilai USD 10.000 sekitar Rp 143,77 juta (asumsi kurs Rp 14.367 per dolar AS) atau lebih dilaporkan ke Internal Revenue Service (IRS).
Baca Juga
"Uang kripto sudah menimbulkan masalah deteksi yang signifikan dengan memfasilitasi aktivitas illegal secara luas termasuk penggelapan pajak,” tulis Departemen Keuangan dalam rilisnya.
Advertisement
“Inilah mengapa proposal Presiden menyertakan sumber daya tambahan untuk IRS untuk mengatasi pertumbuhan aset kripto. Dalam konteks rezim pelaporan akun keuangan baru, mata uang kripto dan akun pertukaran aset kripto dan akun layanan pembayaran yang menerima mata uang kripto akan tercakup. Selanjutnya seperti transaksi tunai, bisnis yang menerima aset kripto dengan nilai pasar wajar lebih dari USD 10.000 juga akan dilaporkan,” tulis Departemen Keuangan AS, dilansir dari CNBC, Jumat (21/5/2021).
Bitcoin berbalik arah tak lama setelah pengumuman Departemen Keuangan dan terakhir terlihat diperdagangkan naik 1,6 persen, menurut Coin Metrics. Pada sesi sebelumnya harga bitcoin naik lebih dari sembilan persen.
Semakin banyak analis di wall street selama sebulan terakhir menyuarakan kewaspadaan kalau regulator di Departemen Keuangan dan Komisi Sekuritas dan Bursa dapat segera mengambil peran lebih aktif untuk regulasi mata uang kripto.
Rilis Departemen Keuangan tersebut sebagai bagian dari pengumuman lebih luas tentang upaya administrasi Biden menindak penggelapan pajak dan mempromosikan kepatuhan lebih baik. Di antara proposal yang dipertimbangkan para pejabat didukung pendanaan dan teknologi IRS, serta hukuman lebih berat bagi mereka yang menghindari kewajiban mereka.
Berdasarkan perkiraan Departemen Keuangan, perbedaan antara pajak yang terutang kepada pemerintah AS dan yang sebenarnya dibayar berjumlah hampir USD 600 miliar pada 2019. Peningkatan regulasi kemungkinan akan mengecewakan investor uang kripto yang telah melihat nilai bitcoin merosot sekitar 25 persen selama sebulan terakhir.
Pakar uang kripto Gary Gensler dan Kepala SEC Raymond James berharap ini hanya masalah waktu sampai Kongres memberikan yurisdiksi lebih luas kepada regulator.
Ia menuturkan, anggota parlemen awal bulan ini mengizinkan SEC untuk mengatur pertukaran mata uang kripto akan membantu memastikan investor dilindungi dan mencegah manipulasi pasar.
"Dalam jangka pendek ini bisa menimbulkan risiko. Namun, dalam jangka menengah hingga panjang regulasi akan menambah legitimasi lebih lanjut ke kelas aset dan dapat memberikan regulasi di sekitar bursa kripto yang ada," ujar Analis Raymond James.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Risiko Regulasi
Sementara itu, keterlibatan Departemen Keuangan dan SEC pada akhirnya dapat membuktikan keuntungan bagi investor kripto. Rintangan regulasi jangka pendek apa pun kemungkinan akan datang sebagai gangguan lain bagi investor dalam bitcoin, dogecoin dan sejenisnya.
Sentimen tersebut digaungkan oleh Miller Tabak bulan lalu ketika perusahaan mengatakan kepada klien, kalau pasar kripto tidak mempertimbangkan risiko hukum dengan benar.
"Konfirmasi Gary Gensler sebagai ketua SEC, dan volatiltias kripto selama akhir pekan menyusul rumor regulasi yang lebih ketat menyoroti risiko regulasi yang dihadapi industri ini,” tulis ekonom Paul Shea pada April.
Ia menambahkan, perbedaan dalam risiko peraturan dan kemajuan sebagai alat pembayaran menimbulkan pertanyaan penting mengenai kesuksesan mata uang kripto baru-baru ini.
Partai Demokrat dan Republik sama-sama telah menjadikan regulasi uang kripto sebagai prioritas utama pada 2021 karena kenaikan harga bitcoin dan aset digital lainnya pada 2020 memicu kekhawatiran manipulasi pasar dan investor ritel yang tidak mendapat informasi.
Advertisement