Sukses

Ekonomi Bakal Membaik, Spindo Bidik Penjualan Tumbuh 25 Persen pada 2021

Pemulihan ekonomi global pada 2021 akan bantu kinerja penjualan PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk (ISSP).

Liputan6.com, Jakarta - PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo optimistis ekonomi global pada 2021 akan lebih baik dibandingkan 2020. Oleh karena itu, perseroan menargetkan peningkatan penjualan hingga 25 persen.

Corporate Secretary & Investor Relation PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk Johanes W Edward menyebut, perekonomian global pada tahun fiskal 2021 telah lebih stabil dan mengalami pemulihan berkelanjutan.

"Dalam hal ini kami mengharapkan peningkatan penjualan setidaknya 25 peresn sambil mempertahankan margin yang dicapai selama kuartal pertama 2021," katanya secara virtual, Jumat (21/5/2021).

Tak hanya itu, emiten berkode ISSP ini juga memiliki target laba bersih sepanjang 2021 sebesar Rp490 miliar dan earning per share (EPS) Rp69,4 per saham.

"Laba bersih kuartal 1 2021 berjumlah Rp109,3 miliar, sedangkan EPS sebesar Rp15,5 per saham, sehingga menjadi pedoman untuk laba bersih sepanjang 2021 dan EPS masing-masing adalah Rp490 miliar dan Rp69,4 per saham," ujarnya.

Meski demikian, PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk akan kembali meninjau target yang telah ditetapkan apabila terjadi kenaikan angka positif Covid-19 di Indonesia.

"Kami tentu saja mengambil langkah ini dengan hati-hati dengan pemahaman bahwa jika ada kebangkitan Covid-19 atau guncangan ekonomi lainnya di Indonesia, kami perlu meninjau kembali panduan kami," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Kinerja Kuartal I 2021

Sebelumnya, PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo meningkatkan pendapatan pada kuartal I-2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.  

Corporate Secretary & Investor Relation Spindo Johanes W Edward menyebut, peningkatan 1,6 persen menjadi perhatian penting karena harga baja mengalami kenaikan tajam pada Februari 2021.

"Sales mengalami peningkatan 1,6 persen di kuartal 1 2021 dibandingkan kuartal 1 2020. Namun, volume penjualan kita turun 16,1 persen karena pelanggan menunda pembelian selama bulan Februari menyusul kenaikan tajam harga baja," ujar dia secara virtual, Jumat (21/5/2021).

Dalam pemaparannya, emiten berkode ISSP ini juga menyebut, kuartal I-2021 mampu mendapatkan laba bersih hingga Rp109,3 miliar. Namun, perseroan mengalami rugi akibat kurs sebesar Rp18,6 miliar.

"Perbaikan yang terjadi sebagian disebabkan oleh peningkatan marjin laba kotor dan marjin laba bersih di kuartal I 2021 menjadi 22,1 persen dan 10,2 persen, dari sebelumnya 14,8 persen dan -7,2 persen di kuartal I2020," ujarnya.

Perseroan juga menegaskan, dua sepertiga penjualan yang dilakukan Spindo langsung menyasar end user. Hal ini membuat pihaknya mampu melewati kenaikan biaya karena harga baja global yang melambung.

"Revisi positif harga penjualan memungkinkan Spindo untuk melanjutkan ekspansi marjin laba kotor. Penghematan biaya memperpanjang beban umum dan administrasi, yang berkontribusi pada marjin operasi yang lebih tinggi," tuturnya.

Peningkatan pengelolaan modal kerja di kuartal I-2021 yakni Rp 51,2 miliar. Angka tersebut menurun  dibandingkan kuartal I-2020 yakni Rp 60,6 miliar.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 21 Mei 2021, saham PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISPP) melemah 2,22 persen ke posisi Rp 264 per saham.

Saham ISSP sempat dibuka naik dua poin ke posisi Rp 272 per saham. Saham ISPP berada di kisaran Rp 262-Rp278 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.168 kali dengan nilai transaksi Rp 6,2 miliar.