Sukses

Morgan Stanley Setop Bisnis Broker di Indonesia

PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia menyatakan akan tetap melayani klien-klien bank investasi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia memutuskan untuk menghentikan kegiatan perantara perdagangan efek di Indonesia.

Melalui keterangan resmi yang dikutip Jumat, (28/5/2021), Morgan Stanley telah memutuskan untuk menghentikan kegiatan perantara perdagangan efek atau bisnis broker di Indonesia. Namun, perseroan tetap memberikan akses pasar ekuitas Indonesia kepada nasabahnya.

"Kami akan tetap memberikan akses ke pasar ekuitas Indonesia kepada klien-klien global kami melalui kerja sama dengan mitra-mitra broker lokal dengan mitra-mitra broker lokal berkelayakan,” dikutip dari keterangan resmi Morgan Stanley yang diterima Liputan6.com.

Selain itu, riset Morgan Stanley juga akan disediakan dari Singapura. PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia menyatakan akan tetap melayani klien-klien bank investasi di Indonesia.

Mengutip laman BEI, PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia mendapatkan izin usaha penjamin emisi efek dan perantara pedagang efek pada 2006. Pemegang saham PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia berkode MS ini antara lain Morgan Stanley Asia (Singapore) Pte sebesar 99 persen dan PT Morgan Stanley Indonesia sebesar satu persen.

Adapun dewan manajemen antara lain Ong Whatt Soon Ronald sebagai Presiden Komisaris, Piere Hans Herbst sebagai Komisaris Independen. Sementara itu, Michael Mawikere sebagai Presiden Direktur, sedangkan posisi direktur dijabat oleh Hamdi Riza Rachbini, Mulya Chandra, dan Hasram Putra Guntur.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pergerakan IHSG pada 28 Mei 2021

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada awal sesi perdagangan saham Jumat, (28/5/2201). Pergerakan IHSG mengikuti bursa saham Asia dan wall street yang menguat.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 0,57 persen atau 33,4 poin ke posisi 5.875,27. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menanjak 0,79 persen ke posisi 5.887. Indeks saham LQ45 menguat 0,80 persen ke posisi 870. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 5.868-5.891. Sebanyak 184 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 109 saham melemah dan 179 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 71.989 kali dengan volume perdagangan 1,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 852,2 miliar. Investor asing beli saham Rp 28,84 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 14.277.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham IDXNoncylical melemah 0,09 persen dan IDXTransportasi merosot 0,24 persen. Sementara itu, sektor saham IDXFinance naik 1,1 persen, dan mencatat penguatan terbesar. Diikuti IDXBasic menguat 0,66 persen dan sektor saham IDXCylical melonjak 0,63 persen.