Sukses

Garuda Indonesia Optimalkan Bisnis Kargo untuk Dongkrak Pendapatan

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia mengenai upaya untuk meningkatkan kinerja.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memberikan penjelasan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perseroan.

Hal ini mengingat BEI meminta penjelasan mengenai pemberitaan terkait kondisi Garuda Indonesia. Sebelumnya kinerja Perseroan terpukul oleh pandemi COVID-19 yang berlangsung hampir sepanjang 2020. 

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bahkan dikabarkan terlilit utang mencapai Rp 70 triliun. Sehingga Perseroan melakukan sejumlah cara untuk tujuan efisiensi.

Termasuk pemangkasan armada hingga program pensiun dini.  Di sisi lain, Perseroan terus mengoptimalkan pengelolaan sejumlah lini bisnis potensial untuk mendukung peningkatan pendapatan usaha, melalui beberapa inisiatif salah satunya optimalisasi layanan charter cargo.

"Sejalan dengan optimalisasi bisnis Cargo, Perseroan berencana untuk memperbesar porsi pendapatan usaha dari lini bisnis Cargo hingga 40 persen dari sebelumnya 10 hingga 15 persen,” tulis manajemen Perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/5/2021).

Inisiatif lainnya, antara lain memaksimalkan kerja sama dengan mitra usaha guna mendorong peningkatan pendapatan. Perseroan juga menjajal program promosional berupa Garuda Eco Lite, Garuda Online Travel Fair dan Thank God Its Friday serta berbagai program promosional lainnya.

Perseroan juga membuka penerbangan langsung khusus kargo guna mendukung daya saing komoditas ekspor nasional dan pengembangan UMKM. Kemudian pengoperasian Pesawat Passenger Freighter, dan pengembangan Layanan Pengiriman Barang “Kirim Aja” berbasis aplikasi digital.

Dari sisi biaya, Perseroan tengah dan terus melakukan upaya renegosiasi dengan lessor serta menjalankan langkah strategis berupa restrukturisasi kewajiban usaha serta berbagai inisiatif strategis lainnya.

PT Garuda Indonesia Tbk juga melakukan upaya penyelarasan supply and demand. Salah satunya dilakukan pada aspek pengelolaan SDM melalui program pensiun dini yang ditawarkan secara sukarela kepada karyawan.

“Di samping itu Perseroan terus melakukan komunikasi intensif dengan stakeholder terkait guna memastikan upaya percepatan pemulihan kinerja Perseroan berjalan maksimal,” ujar manajemen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham GIAA

Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melemah 2,86 persen ke posisi Rp 272 per saham pada penutupan perdagangan saham, Jumat, (28/5/2021). Saham GIAA naik dua poin ke posisi Rp 282 per saham.

Saham GIAA berada di posisi tertinggi Rp 284 per saham dan terendah Rp 266 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.205 kali dengan nilai transaksi Rp 5,6 miliar.

Sepanjang tahun berjalan 2021, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melemah 30,35 persen ke posisi Rp 280 per saham. Saham GIAA berada di posisi terendah Rp 260 dan tertinggi Rp 440 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 367.301 kali dengan nilai transaksi Rp 1,6 triliun.