Liputan6.com, Jakarta - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mencatat laba pada kuartal I 2021. Perseroan mencatat laba periode berjalan Rp 144 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2021.
Sementara itu, penjualan tercatat Rp 2,27 triliun pada kuartal I 2021. Realisasi penjualan itu naik 1,21 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,24 triliun.
Baca Juga
Hal tersebut menjadi sinyal positif mengingat pada kuartal I 2020 belum terdampak pandemi COVID-19. Namun, kinerja Garudafood pada awal 2021 sudah dapat menyamai.
Advertisement
Kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga kini, tetapi sektor industri makanan dan minuman mulai perlahan bangkit. Jika dibandingkan dengan kinerja kuartal IV 2020, kinerja kuartal I 2021 ini sudah membaik. Garudafood akan fokus mempertahankan kinerja kuartal I sehingga pada akhir tahun dapat mencapai pertumbuhan yang signifikan.
"Kami bersyukur penjualan kami di kuartal I tahun ini mencatat pertumbuhan positif dan meningkat dibanding tahun sebelumnya, sebelum pandemi terjadi,” ujar Direktur Garudafood, Paulus Tedjosutikno, dikutip dari keterangan tertulis perseroan, Jumat, (28/5/2021).
Ia menambahkan, hal ini menandakan tingkat kepercayaan konsumen sudah membaik meskipun kondisi pandemi masih berlangsung. Fokus utama perseroan saat ini adalah menjaga ketersediaan produk di pasar dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan serta mendukung program pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi COVID-19.
Segmen makanan menyumbang pertumbuhan penjualan Garudafood pada kuartal I 2021 ini sebesar 88,93 persen atau tumbuh 3 persen dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini didukung dengan adanya peningkatan penjualan baik di domestik sebesar 0,79 persen dan luar negeri sebesar 10,64 persen dibanding periode sama pada tahun sebelumnya.
Kinerja positif tersebut dicapai Garudafood di tengah sejumlah kendala yang dihadapi selama pandemi seperti kebijakan lockdown di beberapa negara serta kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat seperti aktivitas sekolah dan kantor yang belum normal, larangan berkumpul hingga adanya perubahan perilaku konsumen yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, melakukan hobi seperti memasak dan beralih pada transaksi digital.
Namun demikian, Garudafood melihat tantangan tersebut sebagai sebuah peluang untuk dapat semakin mengembangkan channel distribusi dan pemasaran ke depannya.
Harapannya, pertumbuhan ekonomi semakin menggeliat sehingga Garudafood dapat mencapai target penjualan yang telah ditetapkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Total Liabilitas dan Gerak Saham GOOD
Sementara itu, total liabilitas perseroan tercatat Rp 3,82 triliun pada kuartal I 2021. Angka ini meningkat dibandingkan 31 Desember 2020 sebesar Rp 3,67 triliun. Total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 3,03 triliun pada kuartal I 2021 dari periode 31 Desember 2020 Rp 2,89 triliun.
Total aset tumbuh menjadi Rp 6,86 triliun hingga kuartal I 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar Rp 6,57 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 904,05 miliar pada 31 Maret 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar Rp 859,33 miliar.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 28 Mei 2021, saham GOOD turun 1,18 persen ke posisi Rp 1.680 per saham. Saham GOOD dibuka stagnan Rp 1.700 per saham. Saham GOOD berada di level tertinggi Rp 1.705 dan terendah Rp 1.660 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 533 kali dengan nilai transaksi Rp 5,1 miliar.
Sepanjang tahun berjalan 2021, saham GOOD naik 32,28 persen ke posisi Rp 1.680 per saham. Saham GOOD berada di posisi terendah Rp 1.210 per saham dan tertinggi Rp 1.755 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 36.423 kali dengan nilai transaksi Rp 202,6 miliar.
Advertisement