Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat, 28 Mei 2021. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui sejumlah mata acara.
Salah satunya yang mungkin paling ditunggu-tunggu investor adalah pembagian dividen. Telkom Indonesia membagikan dividen sebesar Rp 16,64 triliun untuk tahun buku 2020. Dengan besaran dividen itu, berarti dividen yang akan diterima pemegang saham adalah Rp 168,01 per lembar saham.
Baca Juga
Selain itu, RUPST PT Telkom Indonesia Tbk juga mengubah susunan komisaris dan direksi perseroan pada Jumat,28 Mei 2021. Berikut sejumlah hal mengenai hasil RUPST PT Telkom Indonesia, dirangkum Sabtu, (29/5/2021):
Advertisement
-Royal Bagi Dividen
Bukan hanya untuk tahun buku 2020. Sebelumnya, Telkom mencatatkan dividend payout ratio untuk tahun buku 2019 adalah sebesar 81,78 persen dari laba bersih. Setara Rp 15,26 triliun atau Rp 154,0682 per saham. Jumlah tersebut terdiri dari dividen tunai Rp 113,0361 per saham dan dividen spesial Rp 41,0321 per saham.
Secara rinci, besaran dividen tunai mencapai Rp 11,2 triliun atau 60 persen dari laba bersih 2019. Sementara itu, total nilai dividen spesial adalah Rp 4,06 triliun atau 21,78 persen dari laba bersih tahun lalu.
Telkom Indonesia membagikan dividen untuk tahun buku sebesar Rp 16,64 triliun dengan peningkatan sebesar 9 persen dibandingkan tahun lalu. Perolehan itu setara 80 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2020 (dividend payout ratio).Â
Sementara itu, sisanya sebesar 20 persen atau Rp 4,16 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan. Dengan besaran dividen tersebut, ini berarti dividen yang akan diterima pemegang saham adalah sebesar Rp 168,01 per lembar saham.
Dengan harga saham pada penutupan Kamis, 27 Mei 2021 sebesar Rp 3.380, dividend yield Telkom Indonesia adalah sebesar 4,97 persen.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Perubahan Susunan Pengurus Komisaris dan Direksi
RUPS Telkom menyepakati pengangkatan Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama Perseroan menggantikan Rhenald Kasali.
Bambang sebelumnya merupakan mantan Menteri Riset dan Teknologi Indonesia/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Kabinet Indonesia Maju.
Bambang juga pernah menjabat Menteri Keuangan Indonesia ke-29 pada periode 27 Oktober 2014- 27 Juli 2016. Saat ini, dirinya menduduki kursi Komisaris Bukalapak, bersama dengan putri mendiang Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid.
Selanjutnya ada Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata yang juga masuk dalam jajaran Komisaris Perseroan. Sebelumnya, Isa Rachmatarwata sempat menjabat sebagai komisaris, sebelum kemudian melepas jabatan tersebut pasca ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero).
RUPS Telkom menyepakati penunjukan Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank sebagai Komisaris Independen Perseroan bersama dengan Arya Sinulingga. Bahkan, kabar pengangkatan Abdee ini sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter.
Adapun Arya Sinulingga menjabat sebagai staf khusus Menteri BUMN Erick Thohir. Pria kelahiran 1971 ini sebelum jadi Staf Khusus Menteri BUMN dikenal sebagai ahli kebijakan media. Ia pun pernah memegang jabatan penting di perusahaan media, demikian mengutip berbagai sumber.
Sementara itu, Abdi Negara Nurdin atau dikenal Abdee Slank. Ia berperan gitaris di grup musik Slank era tahun 80 yang masih eksis hingga saat ini. Selain sebagai gitaris, Abdee Slank juga menjadi produser band musik. Selain itu, ia juga turut andil dalam menciptakan lagu.
Â
Advertisement