Sukses

Tanggapan Pan Brothers Terkait Maybank Indonesia Ajukan Gugatan PKPU

PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menyampaikan penjelasan kepada BEI mengenai ada pengajukan PKPU dari Maybank Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Maybank Indonesia Tbk mengajukan gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) kepada PT Pan Brothers Tbk (PBRX) ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Pan Brothers mengaku mendapat kabar tersebut pada Kamis, 27 Mei 2021. Perseroan saat ini meminta klarifikasi dari Pengadilan terkait masalah ini. 

"Perseroan juga ingin meyakinkan semua pihak bahwa Perseroan akan melakukan segala upaya untuk menghadapi dan menyelesaikan permohonan PKPU ini,” ungkap Direktur Pan Brothers, Fitri Ratnasari Hartono seperti dikutip, Sabtu (29/5/2021).

Fitri mengatakan, Pan Brothers telah mengusahakan secara maksimal untuk melakukan negosiasi dengan para pemberi pinjaman sindikasi dan pinjaman bilateral. Hal itu dilakukan agar dapat mencapai restrukturisasi hutang secara sukarela di luar pengadilan. 

"Sampai hari ini sebagian besar pemberi pinjaman bersedia melakukan negosiasi dengan baik dan akan menyerahkan persyaratan untuk persetujuan kredit,” tulis Fitri. 

"Perlu dicatat bahwa porsi Maybank dari total hutang sindikasi dan bilateral Perseroan kurang dari 4.5 persen,” ia menambahkan.

Produsen garmen tanah air telah mengalami tekanan pada rantai pasokan dan permintaan tekstil di tengah pandemi covid-19. Meskipun kinerja Perseroan mulai membaik, Perseroan masih menghadapi dampak lain dari covid-19. 

Di antaranya peningkatan siklus konversi kas industri yang berdampak signifikan terhadap permintaan modal kerja. Lalu pengurangan fasilitas trade secara drastis, dan penurunan rating kredit. 

"Namun demikian, Perseroan masih terus membayar bunga atas kewajibannya dan secara aktif berhubungan dengan kreditor dengan tujuan untuk merestrukturisasi hutang dengan cara konsensual,” kata Fitri.

Pan Brothers adalah perusahaan publik produsen garmen terbesar di Indonesia berdasarkan kapasitas yang terpasang. Sepanjang 2020, Perseroan mencatatkan penjualan sebesar USD 685 juta atau tumbuh sekitar 3 persen dibandingkan tahun 2019 yaitu USD 665 juta.

Penjualan tersebut didominasi oleh ekspor produk ke berbagai benua. Pan Brothers menampung lebih dari 31 ribu karyawan di 25 pabrik di Indonesia. 

"Perseroan juga terus beroperasi secara maksimal sehingga tetap mampu menyumbang pertumbuhan devisa melalui kenaikan ekspor dan dapat menekan tingkat pengangguran di Indonesia,” pungkas Fitri.

Sebelumnya dilansir dari Bloomberg, Maybank mengambil langkah hukum karena Pan Brothers telah menunda kewajiban pinjamannya sejak tahun lalu dan belum ada tanda-tanda penyelesaian yang nyata dan konkret.

"Kami berharap dengan penundaan pembayaran utang ini, peminjam akan berkomitmen untuk menyelesaikan kewajibannya,” kata juru bicara Tommy Hersyaputera dalam sebuah pernyataan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Kinerja 2020

PT Pan Brothers Tbk mencatat laba bersih naik menjadi USD 19,36 juta pada 2020. Realisasi laba itu naik 17,16 persen dari periode saham tahun sebelumnya USD 17,05 juta.

Penjualan naik tipis 2,98 persen dari USD 665,04 juta pada 2019 menjaid USD 684,84 juta. Beban pokok penjualan naik dari USD 576,66 juta pada 2019 menjadi USD 593,69 juta pada 2020.

Laba bruto naik 0,66 persen menjadi USD 91,19 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 88,38 juta pada 2019. Sementara itu, total liabilitas naik 4,74  persen menjadi USD 412,943 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 394,25 juta.

Total ekuitas naik 8,3 persen dari USD 264,13 juta pada 2019 menjadi USD 280,18 juta pada 2020. Total aset tercatat naik menjadi USD 693,12 juta atau naik 5,27 persen pada 2020. Perseroan kantongi kas dan setara kas tercatat USD 45,70 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 89,21 juta.