Sukses

Musim Pembagian Dividen Masih Berlangsung, Simak Rekomendasi Analis

Sejumlah emiten sudah mengumumkan akan membagikan dividen. Lalu apa saja yang perlu diperhatikan ketika musim dividen?

Liputan6.com, Jakarta - Musim pembagian dividen dari tahun buku 2020 masih berlanjut. Teranyar, ada PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengumumkan akan membagi dividen Rp 16,64 triliun, setara 80 persen dari laba bersih 2020. Dividen itu setara Rp 168,01 per saham.

Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan yang diselenggarakan Jumat, 28 Mei 2021. Adapun pemegang saham yang berhak menerima dividen adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham per 10 Juni 2021. 

Selain TLKM, ada PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang juga menggelar RUPS dan menyetujui pembagian dividen final Rp 100 per saham untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020. Total nilai dividen yang dibagikan berjumlah Rp 3,81 triliun.

Dividen itu akan dibagikan kepada pemegang atau pemilik 38.150.000.000 saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 9 Juni 2021. Keputusan pembagian dividen Unilever Indonesia telah ditetapkan pada Kamis, 27 Mei 2021.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, secara umum, saham dengan yield dividen di atas bunga deposito menarik untuk investasi. Dengan catatan, emiten tersebut dapat menghasilkan laba dan punya potensi pertumbuhan yang berkelanjutan.

"Pilihan saham yang menghasilkan dividen tinggi, paling tidak di atas rate deposito. Tapi tetap perhatikan fundamentalnya juga,” kata dia kepada Liputan6.com, ditulis Minggu, (30/5/2021).

Sukarno menuturkan, biasanya setelah cum date, harga bakal turun sesuai potensi yield didapatkan. Sehingga jika fundamentalnya kuat, meskipun turun harga ada potensi kembali menguat setelahnya. 

"Jadi tidak turun lebih dalam lagi,” ujar dia.

Saat ini, Sukarno menyebutkan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) bisa dilirik. Selain dividend yield-nya besar, secara fundamental juga menarik. 

“Tapi secara pergerakan hariannya sedikit kurang menarik dan kurang likuid. Itu kekurangannya,” imbuh Sukarno.

Sebagai gambaran, emiten pertambangan batu bara, itu menyetujui pembagian dividen tunai USD 300 juta atau setara USD 0,09 per saham.

Dengan estimasi kurs Rp 14.300 per dolar AS, nilai dividen yang disalurkan BYAN setara dengan Rp 4,29 triliun atau Rp 1.287 per saham. Sementara EPMT menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 541,73 miliar atau setara Rp 200 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat Selama Sepekan

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak positif selama sepekan. Pada periode 24-28 Mei 2021, IHSG naik 1,31 persen.

Mengutip data BEI, Sabtu (20/5/2021), IHSG berada di posisi 5.848 pada pekan ini dari penutupan pekan sebelumnya 5.773.  Kapitalisasi pasar saham pun meningkat 1,32 persen menjadi Rp 6.922,88 triliun pada 24-28 Mei 2021. Pada pekan lalu, kapitalisasi pasar saham tercatat Rp 6.832,58 triliun.

Sementara itu,rata-rata nilai transaksi harian bursa juga melonjak selama sepekan. Rata-rata nilai transaksi harian bursa naik 32,74 persen menjadi Rp 14,12 triliun dari Rp 10,63 triliun pada pekan sebelumnya.

Demikian juga rata-rata volume transaksi harian bursa 32,05 persen menjadi 20,697 miliar saham dari 15,674 miliar saham pada pekan lalu.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi harian bursa meningkat 7,16 persen menjadi 1.106.572 kali transaksi dari 1.032.644 kali transaksi pada penutupan pekan lalu.