Liputan6.com, Jakarta - PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), pengelola RS Hermina mencatat kinerja positif sepanjang 2020. Hal itu ditunjukkan dari kinerja pendapatan dan laba bersih.
Hasil kinerja tersebut disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham secara elektronik (e-RUPS) pada Rabu, (2/6/2021). RUPS diagendakan untuk melaporkan kinerja Medikaloka Hermina di dalam periode laporan audit keuangan yang berakhir 31 Desember 2020.
Sepanjang 2020, Medikaloka Hermina mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 4,42 triliun, atau naik 21,62 persen yoy. Serta laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 1,39 triliun.
Advertisement
Selain itu, laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATMI) mencapai Rp 473,2 miliar, atau melonjak sekitar 85,31 persen dari Rp 255,37 miliar di 2019.
"Kinerja yang baik ini melampaui target atau guidance yang telah dikomunikasikan ke publik,” kata Investor Relations Perseroan, Fikri Hasibuan dalam keterangan resmi, Rabu (2/6/2021).
Meskipun dalam situasi yang menantang, Perseroan beradaptasi dan berperan aktif di dalam usaha nasional menanggulangi pandemic Covid-19. Seluruh rumah sakit di bawah naungan Hermina mampu menerima dan menangani pasien Covid-19.
"Manajemen secara handal mengalokasikan kapasitas extra yang tersedia di rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19,” imbuh FIkri.
Medikaloka Hermina juga mengakhiri 2020 dengan posisi likuiditas yang baik dengan total kas sebesar Rp 985,7 miliar, meningkat dari Rp 593,3 miliar pada 2019. Neraca Perseroan berada pada posisi yang sangat sehat dengan rasio hutang bersih terhadap EBITDA sebesar 0,4x.
Total liabilitas perseroan naik menjadi Rp 2,97 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,28 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 3,38 triliun pada 2020 dari 2019 sebesar Rp 2,76 triliun. Total aset perseroan tercatat Rp 6,35 triliun pada 2020, angka tersebut naik dari periode 2019 sebesar Rp 5,04 triliun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pengembangan Bisnis
Pencapaian penting lainnya pada 2020 adalah penerbitan obligasi perdana Medikaloka Hermina di September 2020 dengan rating AA-. Obligasi itu untuk memperkuat struktur finansial, mendiversifikasi sumber pendanaan, dan memenuhi kebutuhan belanja modal/modal kerja Perseroan.
Menurut FIkri, hal itu merupakan sebuah refleksi dari optimisme yang dimiliki oleh investor terhadap ketahanan bisnis Hermina.Dalam hal pengembangan bisnis, Perseroan baru-baru ini telah membuka rumah sakit Hermina ke-42 di Cibitung, Bekasi.
Medikaloka Hermina juga sedang menjalankan pembangunan rumah sakit di Cilegon, Banten dan Soreang, Jawa Barat. Hermina diperkirakan akan memiliki 44 rumah sakit dan 5.400 tempat tidur pada akhir tahun 2021.
Hingga 31 Mei 2021, Perseroan telah memiliki 42 rumah sakit yang terdiri dari 8 rumah sakit tipe B dan 34 rumah sakit tipe C. Terdapat lebih dari 3.900 dokter umum dan spesialis yang tersebar di 26 kota Indonesia.
Advertisement