Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 2 Juni 2021. Indeks S&P 500 bergerak di dekat level tertinggi sepanjang masa. Wall street menguat didorong sektor saham energi dan jelang rilis data ekonomi AS.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham acuan S&P 500 naik 0,14 persen menjadi 4.208,12. Indeks Dow Jones bertambah 25 poin menjadi 34.600,38. Indeks Nasdaq naik 0,14 persen menjadi 13.756,33.
Tiga indeks saham acuan tersebut mendekati level rekor. Indeks Dow Jones dan Nasdaq berada 1,4 persen dan 3,2 persen di bawah rekor masing-masing.
Advertisement
Saham energi kembali menguat dan mengungguli pasar lebih luas pada Rabu waktu setempat. Sektor saham energi naik seiring harga minyak mentah melanjutkan kenaikan baru-baru ini.
Investor telah membeli saham beberapa perusahaan minyak dan gas terbesar di negara itu, dalam beberapa sesi terakhir. Aksi beli investor itu didorong optimisme pemulihan ekonomi AS mendorong permintaan minyak mentah, tiket pesawat dan aset terkait perjalanan lainnya.
Saham Occidental Petroleum naik hampir 2,7 persen dan Marathon Oil naik 0,9 persen. ETF SDPR sektor energi naik 1,8 persen.
Selain itu, pergerakan saham juga didorong harga minyak berjangka West Texas Intermediate naik 1,57 persen menjadi USD 71,35 per barel mendorong lebih tinggi harga minyak setelah berada di level teritnggi sejak 2018 pada Selasa, 1 Juni 2021.
Saham AMC yang populer di kalangan investor ritel dan sering menjadi sasaran mania perdagangan melonjak 95 persen. Saham AMC sempat dihentikan sebentar karena volatilitas. Saham AMC naik 22 persen pada Selasa 1 Juni 2021 setelah mengumpulkan USD 230,5 juta melalui penjualan saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Teknologi Tertekan
Di sisi lain, beberapa saham teknologi utama melemah sehingga bebani pasar. Saham Zoom Video turun sekitar 0,2 persen meski perseroan melaporkan lonjakan laba pada Selasa, 1 Juni 2021. Penjualan tumbuh 191 persen pada kuartal I-2021. Saham Tesla dan Microsoft juga ditutup melemah.
Pasar mungkin tertahan sebelum laporan pekerjaan pada Jumat. AS kemungkinan menambahkan 671.000 nonfarm payrolls atau gaji sektor nonpertanian pada Mei 2021.
Angka ini naik dari 266.000 pekerjaan yang ditambahkan pada bulan sebelumnya, menurut ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
Kekhawatiran inflasi dan cara the Federal Reserve mungkin merespons telah membebani sentimen baru-baru ini, meski pun rata-rata indeks saham utama masing-masing di sekitar level tertinggi sepanjang masa.
“Ekspektasi inflasi juga meningkat melampaui apa yang mungkin dapat dicapai dalam waktu dekat. Inflasi sedang naik dalam pandangan kami dan pada akhirnya akan melampaui target the Federal Reserve secara berkelanjutan,” ujar Chief US Equity Strategist Mike Wilson, dilansir dari CNBC, Kamis (3/6/2021).
Ia menambahkan, ekspektasi juga telah meningkat. Kenaikan harga banyak di pasar aset. Pada sisi lain, Juni secara historis merupakan bulan yang lemah untuk saham.
Akan tetapi, Instinet menunjukkan S&P 500 memiliki rekam jejak lebih baik baru-baru ini, alami kenaikan setiap Juni sejak 2016.
Advertisement