Sukses

ABM Investama Raih Kontrak Jasa Tambang Rp 1,65 Triliun

PT ABM Investama Tbk (ABMM) meraih kontrak perpanjangan jasa pertambangan selama lima tahun.

Liputan6.com, Jakarta - PT ABM Investama Tbk (ABMM) teken kontrak perpanjangan jasa pertambangan bersama PT Dizamtra Powerindo (DMP) pada 31 Mei 2021.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (4/6/2021), kontrak perpanjangan jasa pertambangan itu senilai Rp 1,65 triliun. Adapun kontrak tersebut untuk area tambang di Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Kontrak ini berlaku untuk periode lima tahun dengan opsi perpanjangan selama umur tambang.

“Dampak penandatanganan kontrak baru ini memberikan tambahan pendapatan Rp 1,65 triliun,” tulis Sekretaris Perusahaan PT ABM Investama Tbk, Rindra Donovan dalam keterbukaan informasi BEI.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mencatat pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar USD 606,40 juta pada 2020. Realisasi pendapatan ini naik 2,36 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 592,39 juta.

Perseroan mencatat rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 35,65 juta pada 2020. Kondisi ini berbeda dari 2019 laba USD 7,55 juta.

Total liabilitas ABM Investama tercatat naik menjadi USD 665,48 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 609,03 juta. Di sisi lain, total ekuitas turun jadi USD 161,74 juta pada 2020 dibandingkan periode 2019 sebesar USD 245,19 juta. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 109,21 juta pada 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham ABMM

Pada penutupan perdagangan Kamis, 3 Juni 2021, saham ABMM melemah 2,34 persen ke posisi Rp 835 per saham. Saham ABMM berada di level tertinggi Rp 855 dan terendah Rp 825 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 76 kali dengan nilai transaksi Rp 99 juta.

Saham ABMM naik 9,87 persen sepanjang tahun berjalan 2021. Saham ABMM berada di level terendah Rp 695 dan tertinggi Rp 950 per saham. Nilai transaksi Rp 16,1 miliar