Liputan6.com, Jakarta - Saham Tesla Inc. anjlok menyusul laporan permintaan dari China yang menurun hampir 50 persen pada Mei. Saham Tesla yang sudah turun lebih dari 30 persen dari puncaknya pada akhir Januari itu, turun 5,3 persen pada perdagangan Kamis, 3 Juni 2021 waktu setempat.
Dilansir dari Bloomberg, Jumat (4/6/2021), saham Tesla tergelincir setelah regulator AS mengungkapkan penarikan lebih dari 5.500 kendaraan Model 3 dan Y. Serta hampir 2.200 Model Y karena kekurangan sabuk pengaman yang terpisah.
Baca Juga
Menurut data sebuah perusahaan berita teknologi yang berbasis di San Francisco, The Information, pesanan bersih bulanan Tesla di China turun menjadi sekitar 9.800 pada Mei, dari lebih dari 18.000 pada April.Â
Advertisement
Seorang analis di Credit Suisse Group AG, Dan Levy  mengatakan pada Rabu pangsa pasar Tesla dalam penjualan kendaraan listrik global telah turun pada April. Perusahaan telah kehilangan pangsa pasar di China, Eropa dan AS.
Saat ini Tesla diketahui mendapatkan pemberitahuan atas penarikan produk yang muncul secara berturut-turut. Badan Nasional Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya AS (The US National Highway Traffic Safety Administration) mengunggah sebuah pemberitahuan pada Rabu, 2 Juni 2021Â yang menyatakan Tesla akan memeriksa, mengencangkan, atau mengganti kaliper rem yang bisa longgar pada sekitar 6.000 mobil Model 3 dan Y.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tesla Recall Ribuan Unit Kendaraan Listriknya
Sebelumnya, Tesla harus menarik hampir 6.000 unit kendaraannya di Amerika Serikat (AS). Hal tersebut disebabkan karena baut kaliper rem yang berpotensi longgar, dan bisa menyebabkan hilangnya tekanan ke ban. Demikian dokumen yang dipublikasikan, disitat dari Reuters, 2 Juni 2021.
Kampanye penarikan kembali untuk diperbaiki (recall) ini melibatkan Model 3 yang diproduksi 2019 sampai 2021 dan Model Y 2020 sampai 2021.
Pabrikan milik Elon Musk ini sendiri sudah melaporkan kepada Administrasi Keselematan lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), tida ada laporan kecelakaan atau yang menimbulkan cedera terkait masalah tersebut. Jenama Negeri Paman Sam ini sendiri, juga akan memeriksa dan mengencangkan, atau mengganti baut kaliper jika memang diperlukan.
Tesla menyatakan, baut yang longgar ini dapat membuat kaliper rem terpisah dan menyentuh pelek roda, yang dapat menyebabkan hilangnya tekanan ban dalam kondisi yang sangat jarang terjadi. Kemudian, jika pemilik ada yang mengalami masalah tersebut, Tesla akan menderek unitnya dan membawa ke bengkel terdekat.
Sementara itu, perusahaan mobil listrik ini memperoleh informasi terkait masalah baut kaliper rem ini pada Desember 2020. Pasalnya, sudah terjadi insiden yang melibatkan Model Y, dengan longgarnya baut kaliper rem belakang di sisi pengemudi.
Sejak saat ini, perusahaan telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah kendornya baut kaliper rem tersebut dalam proses perakitan.
Â
Â
Advertisement