Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) positif selama sepekan tepatnya pada 31 Mei-4 Juni 2021. IHSG kembali ke posisi 6.000.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (5/6/2021), IHSG naik 3,7 persen dari penutupan pekan lalu 5.858,61 menjadi 6.065,16.
Baca Juga
Kenaikan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar bursa yang meningkat 3,68 persen menjadi Rp 7.177,85 triliun pada pekan ini. Pada pekan sebelumnya, kapitalisasi pasar tercatat Rp 6.922,88 triliun.
Advertisement
Di sisi lain, rata-rata frekuensi harian bursa menguat 2,82 persen menjadi 1.137.733 kali transaksi dari 1.106.572 kali transaksi pada penutupan pekan lalu. Sementara itu, data rata-rata volume transaksi harian bursa berubah sebesar 5,43 persen menjadi 19,57 miliar saham dari 20.697 miliar saham pada pekan lalu.
Data rata-rata nilai transaksi harian bursa turut berubah sebesar 8,22 persen sebesar Rp 12,96 triliun dari Rp 14,12 triliun pada pekan sebelumnya.
Investor asing mencatat nilai beli bersih sebesar Rp 265,38 miliar, sedangkan sepanjang 2021 investor asing mencatat beli bersih saham sebesar Rp 13,77 triliun.
Pada penghujung Mei 2021, tepatnya Senin, 31 Mei 2021, PT BFI Finance Indonesia Tbk menerbitkan obligasi berkelanjutan V BFI Finance Indonesia tahap I tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp 600 miliar.
PT Fitch Rating Indonesia memberikan peringkat A+ untuk obligasi ini dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjadi wali amanat dalam emisi ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Total Emisi Obligasi
Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang 2021 sebanyak 32 emisi dari 26 emiten senilai Rp 35,93 triliun.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI hingga kini berjumlah 476 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp 432,98 triliun dan USD 47,5 juta yang diterbitkan oleh 129 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 146 seri dengan nilai nominal Rp 4.174,79 triliun dan USD 400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp 6,75 triliun.
Advertisement