Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kini mengoperasikan 53 pesawat untuk mendukung operasional perusahaan. Hal ini seiring pandemi COVID-19.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/6/2021), PT Garuda Indonesia Tbk menyatakan, penggunaan armada selama masa pandemi COVID-19 disesuaikan dengan kondisi market dan demand layanan penerbangan, terutama berkaitan dengan diberlakukannya beberapa kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat.
Baca Juga
Hal ini melalui penyesuaian/pengurangan frekuensi penerbangan hingga optimalisasi penggunaan armada untuk rute padat penumpang. Selain itu, penggunaan pesawat dalam penerbangan selama masa pandemi COVID-19 juga turut memperhatikan tingkat isian dari angkutan kargo.
Advertisement
"Adapun jumlah armada yang dioperasikan selama masa pandemi berkurang sehingga yang saat ini dioperasikan untuk mendukung operasional perusahaan ada pada kisaran 53 pesawat,” dikutip dari keterbukaan informasi BEI.
PT Garuda Indonesia Tbk memaparkan total pesawat mencapai 142 pesawat. Jumlah pesawat yang dapat dioperasikan sampai saat ini mencapai 53 pesawat dan jumlah pesawat yang maintenance mencapai 39 pesawat. Adapun status pesawat untuk sewa mencapai 136 pesawat dan dimiliki sendiri sebanyak enam pesawat.
Saat ditanya mengenai jumlah pesawat dengan status direlokasi, Perseroan menyatakan terus berupaya negosiasi dengan lessor atau penyewa untuk pesawat dengan status grounded.
Adapun pendekatan yang ditempuh adalah untuk kembali dapat mengoperasikan dan melakukan early termination atau pengembalian pesawat. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan armada sesuai permintaan layanan penerbangan ada era adaptasi baru ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham GIAA
Saham PT Garuda Indonesia Tbk naik 3,54 persen ke posisi Rp 234 per saham pada Rabu, 9 Juni 2021 pukul 10.59 WIB. Saham GIAA dibuka stagnan di posisi Rp 226 per saham.
Saham GIAA berada di level tertinggi 224 dan tertinggi 238 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.743 kali dengan nilai transaksi Rp 6,1 miliar.
Advertisement