Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya (KEJU), produsen keju Prochiz menyetujui perubahan susunan manajemen Perseroan. Yakni dengan pengangkatan Bobby K Gandasaputra sebagai Direktur Utama Perseroan, menggantikan Paulus Tedjosutikno.
RUPST juga menyetujui juga penambahan susunan anggota direksi perusahaan dari semula empat orang menjadi lima orang, sehingga susunan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Advertisement
Komisaris Utama: Hartono Atmadja
Komisaris: Atiff Ibrahim Gill
Komisaris Independen: Drs. Herbudianto
Direksi
Direktur Utama: Bobby K Gandasaputra
Direktur: Paulus Tedjosutikno
Direktur: Tan Ting Luen
Direktur: Gabriele Isacco Tironi
Direktur: Peter Wiradjaja
Dalam RUPST kali ini, Perseroan absen untuk membagikan dividen. Padahal sebelumnya Perseroan membagikan dividen tunai final hingga Rp 120 miliar atau Rp 80 per saham untuk tahun buku 2019.
Sepanjang 2020, kinerja Perseroan tidak terpengaruh secara signifikan. Perseroan mencatat total penjualan di tahun 2020 senilai Rp 900,9 miliar atau mengalami sedikit penurunan sebesar 8,0 persen dibandingkan dengan periode sama di tahun sebelumnya sebagai dampak dari penerapan kebijakan PSAK72.
"Jika tidak ada penerapan PSAK72, sebenarnya total omset kami masih tumbuh 5,7 persen di 2020," ujar Direktur Utama Perseroan, Bobby K Gandasaputra dalam paparan publik, Jumat (11/6/2021).
Sedangkan laba bersih bertumbuh 23,4 persen atau sebesar Rp 121 miliar dibanding tahun sebelumnya serta laba komprehensif tahun berjalan juga ikut tumbuh sebesar 30,2 persen.
Jika dilihat dari sisi kategori produk Perseroan, untuk kategori produk keju blok memberikan kontribusi penjualan sebesar 86,5 persen atau Rp 780,4 miliar.
Selebihnya berasal dari kategori keju lembaran sebesar Rp 106,2 miliar. Penjualan ekspor PT Mulia Boga Raya Tb, produsen Prochiz juga meningkat signifikan di 2020 menjadi sebesar 41,7 persen atau Rp 31,4 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Belanja Modal
Pada 2021, Perseroan menyiapkan belanja modal hingga Rp 50 miliar. Hingga kuartal pertama 2021, Perseroan telah merealisasikan sekitar 10 persen dari belanja modal tersebut. Alokasinya adalah untuk pengembangan sistem teknologi informasi serta infrastruktur logistik.
"Tahun 2021 ini kami akan fokus dalam menghasilkan produk baru serta memperluas jaringan distribusi produk kami di offline maupun online,” kata Bobby.
Advertisement
Gerak Saham KEJU
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Jumat, 11 Juni 2021, saham KEJU melemah 1,17 persen ke posisi Rp 1.270 per saham. Saham KEJU dibuka stagnan di kisaran Rp 1.285 per saham.
Saham KEJU berada di level terendah Rp 1.265 dan tertinggi Rp 1.290 per saham. Nilai transaksi Rp 59 juta dan total frekuensi perdagangan 61 kali dengam volume perdagangan 462.
Saham KEJU melemah 5,17 persen sepanjang tahun berjalan 2021. Saham KEJU berada di posisi tertinggi Rp 1.500 dan terendah Rp 1.120 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 8.161 kali dengan nilai transaksi Rp 31,4 miliar.