Sukses

DBS Vickers Sekuritas Tak Layani Transaksi Marjin Mulai 14 Juni 2021, Ini Alasannya

BEI mencabut surat persetujuan melakukan transaksi marjin PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia karena permintaan dari PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut surat persetujuan melakukan transaksi marjin PT DBS Vicker Sekuritas Indonesia mulai 14 Juni 2021.

Mengutip keterbukaan informasi, Senin (14/6/2021), BEI mencabut surat persetujuan melakukan transaksi marjin PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia karena permintaan dari PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia untuk tidak lagi melakukan transaksi marjin. Pengumuman tersebut diteken oleh Direktur BEI Kristian Manullang dan Laksono Widodo.

Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Direktur Utama PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Hendra Purnama menuturkan, saat ini transaksi marjin bukan fokus utama perseroan. Pihaknya sudah berdiskusi dengan BEI mengenai hal tersebut.

"Kami sangat fokus ke institution client. Ini sudah menjadi fokus kami semenjak beberapa tahun terakhir. DBS Vickers Sekuritas Indonesia memang fokus dalam melayani nasabah korporasi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada 14 Juni 2021

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan saham Senin, 14 Juni 2021. IHSG berada di zona merah terjadi di tengah aksi beli investor asing mencapai Rp 2,47 triliun di seluruh pasar.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,25 persen ke posisi 6.080,38. Indeks saham LQ45 susut 0,64 persen ke posisi 895,89. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 6.124,87 dan terendah 6.071,72. Sebanyak 309 saham merosot sehingga menekan IHSG. 187 saham menguat dan 155 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.142.030 dengan volume perdagangan 22,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 2,47 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.134.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham IDXTechno naik 11,86 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham IDXProperty menguat 2,38 persen dan sektor saham IDXHealth menguat 0,29 persen.

Sementara itu, sektor saham IDXIndustry melemah 2,27 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti sektor saham IDXNoncylical melemah 1,51 persen dan sektor saham IDXTrans merosot 1,94 persen.