Sukses

BHIT Siapkan Belanja Modal USD 80 Juta pada 2021

PT MNC Investama Tbk (BHIT) siapkan belanja modal USD 20 juta untuk bisnis keuangan.

Liputan6.com, Jakarta - PT MNC Investama Tbk (BHIT) anggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 80 juta, atau Rp 1,14 triliun (kurs Rp 14.254 per USD). Rincannya sekitar USD 60 juta dialokasikan untuk belanja modal lini bisnis media.

"Capex kita pisahkan. Untuk media, kami prediksikan capex yang akan kami anggarkan sekitar USD 60 juta. Itu untuk MNCN maupun MVN," ujar Direktur Utama BHIT, Darma Putra dalam paparan publik, Selasa (15/6/2021).

Sementara sisa belanja modal sekitar USD 20 juta akan dialokasikan untuk lini bisnis jasa keuangan. Hal ini merujuk pada upaya MNC Investama untuk meningkatkan kapabilitas bisnis jasa keuangan menuju digitalisasi.

"Untuk financial services kita anggarkan sekitar USD 20 juta untuk tingkatkan kapabilitas dari digital bisnis kita di financial services,” kata Darma.

Sepanjang 2020, Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 14,8 triliun. Sedangkan laba bersih konsolidasi Perseroan tercatat sebesar Rp1.526 dengan laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 151 miliar.

Kontribusi pendapatan terbesar dibukukan oleh sektor media sebesar Rp 12,06 triliun atau mewakili 81,54 persen  dari total pendapatan konsolidasi PT MNC Investama Tbk.

Selain itu, pendapatan dari sektor jasa keuangan tercatat sebesar Rp 2,6 triliun atau mewakili 17,57 persen dari total pendapatan konsolidasi. Sedangkan kontribusi pendapatan sebesar 0,89 persen berasal dari investasi lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

IPTV Teken Kerja Sama dengan Migo

Sebelumnya, Migo Indonesia dan PT MNC Vision Networks (IPTV)  telah teken kerja sama strategis untuk menghadirkan hiburan premium bagi puluhan juta orang di seluruh Indonesia. Kerja sama ini akan melihat konten Perseroan didistribusikan melalui platform inovasi milik Migo. Selain itu, IPTV mengambil porsi saham di Migo Indonesia.

Migo Indonesia adalah perusahaan operator Migo di Indonesia, sebuah perusahaan teknologi global disruptif yang didukung oleh Temasek, yang secara masif memperluas distribusi konten untuk cakupan pasar yang luas di negara berkembang.

MIGO didirikan oleh Barrett Comiskey, yang dikenal sebagai salah satu "fathers of electronic ink”. Sebagai sarjana lulusan MIT, Barrett mengembangkan teknologi di balik Amazon Kindle e-reader yang telah mengeluarkan miliaran e-book dan berperan penting dalam revolusi industri percetakan.

Ia  memiliki lebih dari 70 paten dengan namanya dan telah diakui oleh Forum Ekonomi Dunia sebagai Pelopor Teknologi dan merupakan orang termuda yang pernah dilantik dalam US National Inventors Hall of Fame.

Migo dirancang untuk mengoptimalkan pengalaman pelanggan untuk cakupan pasar yang luas, dan menghadirkan layanan video-on-demand secara offline melalui jaringan warung atau yang disebut 'Warung Migo'.

Presiden Direktur IPTV Ade Tjendra menuturkan, mengapresiasi untuk mempercepat ekspansi dalam mendistribusikan konten melalui investasi di Migo.

"Momentum yang berkembang dalam bisnis streaming kami merupakan bukti nyata dan relevansi dari keunggulan konten lokal kami. Kolaborasi ini akan memungkinkan IPTV dan Migo untuk menjangkau puluhan juta pelanggan di Indonesia yang memiliki konektivitas internet terbatas, ke dalam ekosistem hiburan on-demand kami,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Kesepakatan ini akan menciptakan strategi komersial, konten, dan distribusi yang selaras, yang akan terbukti bermanfaat dalam jangka panjang.

"Saya sangat antusias dengan potensi kolaborasi ini dan menurut saya Migo akan menjadi akselerator yang luar biasa untuk lini bisnis kami," ujar dia.

Presiden Direktur Migo Indonesia Dan Conner menuturkan, pihaknya antusias untuk membentuk aliansi dengan IPTV. "Visi mereka yang jelas untuk masa depan media, dikombinasikan dengan konten dan kemampuan pemasaran mereka yang terdepan memberikan peluang unik bagi kami untuk meningkatkan jaringan Migo yang disruptif untuk mampu menjangkau ke puluhan juta konsumen pasar yang “haus akan data”. Kami akan secara bersama-sama mengubah cara hiburan dikonsumsi di seluruh Indonesia," kata dia.