Sukses

Kecipratan Berkah Euro 2020/2021, BHIT Prediksi Pendapatan Naik 15 Persen

Perhelatan akbar Piala Eropa akan berdampak terhadap PT MNC Investama Tbk (BHIT).

Liputan6.com, Jakarta - PT MNC Investama Tbk (BHIT) memperkirakan pendapatan akan tumbuh sekitar 15 persen pada 2021. Hal ini merujuk pada industri periklanan yang menunjukkan tren peningkatan sebesar 8-10 persen pada 2021.

"Revenue maupun laba bersih akan bertumbuh sekitar 15 sampai 20 persen untuk tahun ini tahun ini," ujar Direktur Utama BHIT, Darma Putra dalam paparan publik, Selasa (15/6/2021).

Selain itu, Grup MNC dinilai akan mendapatkan berkah dari perhelatan akbar Piala Eropa atau Euro 2020/2021. Pada 2020 pangsa pemirsa TV Free to Air (FTA) berhasil memecahkan rekor dengan mencapai 56,5 persen, tertinggi untuk industri pertelevisian sepanjang masa di Indonesia. 

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mencatat pangsa pemirsa kolektif yang dominan untuk 2020 sebesar 37,5 persen di slot prime time dan 35,3 persen di non-prime time.

Di sisi lain, akuisisi pelanggan untuk K-vision yang dimiliki oleh IPTV telah berkembang pesat setiap bukan sejak akuisisi pada Agustus 2019. Saat ini, DHT prabayar yang dimiliki telah mengumpulkan lebih dari 9 juta pelanggan berbayar, tumbuh dengan tambahan 3-4 juta pelanggan baru tiap tahun.

"Piala Eropa 2020 ini akan meningkatkan kinerja di media kami khususnya di MVN dengan Pay TV nya karena kita jual voucher untuk subscriber base sedangkan untuk free to air kita banyak yang menonton. Sedangkan yang pasti itu pengiklan utama akan masuk juga,” kata Darma.

"Sehingga dengan adanya euro Cup ini akan menghadirkan revenue tambahan yang signifikan baik untuk MNCN maupun untuk MVN,” ia menambahkan.

Sepanjang 2020, Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 14,8 triliun. Sedangkan laba bersih konsolidasi Perseroan tercatat sebesar Rp1.526 dengan laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 151 miliar.

Kontribusi pendapatan terbesar dibukukan oleh sektor media sebesar Rp 12,06 triliun atau mewakili 81,54 persen  dari total pendapatan konsolidasi Perseroan.

Selain itu, pendapatan dari sektor jasa keuangan tercatat sebesar Rp 2,6 triliun atau mewakili 17,57 persen dari total pendapatan konsolidasi. Sedangkan kontribusi pendapatan sebesar 0,89 persen berasal dari investasi lainnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Belanja Modal pada 2021

Sebelumnya, PT MNC Investama Tbk (BHIT) anggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 80 juta, atau Rp 1,14 triliun (kurs Rp 14.254 per USD). Rincannya sekitar USD 60 juta dialokasikan untuk belanja modal lini bisnis media.

"Capex kita pisahkan. Untuk media, kami prediksikan capex yang akan kami anggarkan sekitar USD 60 juta. Itu untuk MNCN mauun MVN,” ujar Direktur Utama BHIT, Darma Putra dalam paparan publik, Selasa, 15 Juni 2021.

Sementara sisanya sekitar USD 20 juta akan dialokasikan untuk lini bisnis jasa keuangan. Hal ini merujuk pada upaya Perseroan untuk meningkatkan kapabilitas bisnis jasa keuangan menuju digitalisasi.

"Untuk financial services kita anggarkan sekitar USD 20 juta untuk tingkatkan kapabilitas dari digital bisnis kita di financial services,” kata Darma.

Sepanjang 2020, Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 14,8 triliun. Sedangkan laba bersih konsolidasi Perseroan tercatat sebesar Rp1.526 dengan laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 151 miliar.

Kontribusi pendapatan terbesar dibukukan oleh sektor media sebesar Rp 12,06 triliun atau mewakili 81,54 persen  dari total pendapatan konsolidasi Perseroan.

Selain itu, pendapatan dari sektor jasa keuangan tercatat sebesar Rp 2,6 triliun atau mewakili 17,57 persen dari total pendapatan konsolidasi. Sedangkan kontribusi pendapatan sebesar 0,89 persen berasal dari investasi lainnya.