Liputan6.com, Jakarta - Tindakan Cristiano Ronaldo menyingkirkan botol coca cola saat konferensi pers tim Portugal selama Euro 2020/2021 telah menekan harga saham Coca Cola.
Hal ini seiring Cristiano Ronaldo mengirim 'pesan' tentang Coca Cola selama konferensi pers. Setelah mengambil tempat duduk selama konferensi pers, mantan superstar Real Madrid itu mengambil dua botol Coca Cola yang telah diletakkan di atas meja dan berkata ”Minum air,”. Demikian mengutip tbsnews.com, Rabu (16/6/2021).
Ia melewati minuman di sepanjang meja dan mengambil sebotol air, memberi tahu mengenai pilihan minuman yang sehat.Akan tetapi, aksi Cristiano Ronaldo tersebut tidak disadari berdampak terhadap sektor keuangan. Hal itu terutama dengan kata-katanya.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dilansir dari Marca, pada pembukaan pasar di Eropa, saham Coca Cola bernilai USD 56,1. Akan tetapi, saat Ronaldo dan Pelatih Timnas Portugal Fernando Santos meninggalkan konferensi pers, saham Coca Cola turun menjadi USD 55,2.
Penurunan 1,6 persen saham Coca Cola membuat kapitalisasi pasar saham Coca Cola merosot USD 4 miliar atau Rp 57,03 triliun (asumsi kurs Rp 14.258 per dolar AS). Di sisi lain, Coca Cola menjadi sponsor utama Euro 2020. Coca Cola terpampang di papan iklan selama Euro 2020.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kurangi Sampah Plastik, Coca Cola Jajal Botol Kertas Buatan Denmark
Sebelumnya, Perusahaan induk minuman ringan populer Coca-Cola Company dilaporkan tengah menguji botol kertas sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menghilangkan kemasan plastik dari seluruh lini produk mereka sepenuhnya.
Prototipe botol kertas itu dibuat oleh perusahaan Denmark, berbahan cangkang kertas ekstra kuat sebagai komposisi dominan, disokong dengan sedikit lapisan plastik tipis, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu, 13 Februari 2021.
Tujuan perusahaan minuman ringan asal Amerika Serikat itu adalah untuk menciptakan botol yang 100% dapat didaur ulang dan bebas plastik.
Perancang botol kertas itu diharuskan mampu membuat kemasan yang bisa mencegah gas melarikan diri dari lini produk minuman berkarbonasi Coca-Cola, juga harus memastikan tidak ada serat yang terkelupas ke dalam cairan.
Hal lain yang diperhatikan adalah potensi risiko mengubah rasa minuman -atau berpotensi melanggar standar pemeriksaan kesehatan dan keselamatan.
Tapi raksasa industri mendukung rencana itu. Coca-Cola, misalnya, telah menetapkan tujuan untuk menghasilkan nol limbah pada tahun 2030.
Coca-Cola menduduki peringkat polusi plastik nomor satu di dunia, menurut kelompok amal Break Free From Plastic tahun lalu, diikuti oleh produsen minuman lain Pepsi dan Nestle.
Advertisement
Pabaco
Perusahaan botol kertas Paboco adalah perusahaan Denmark di balik pengembangan wadah berbasis kertas.
Bagian dari tantangan telah menciptakan struktur yang mampu menahan kekuatan yang diberikan oleh minuman berkarbonasi --seperti cola dan bir-- yang dibotolkan dengan mengandung gas bertekanan.
Selain itu, kertas harus dapat dicetak, untuk membuat bentuk dan ukuran botol yang berbeda untuk lini produk yang berbeda, dan mampu menyerap tinta untuk mencetak label mereka.
Setelah lebih dari tujuh tahun bekerja di laboratorium, perusahaan sekarang siap untuk menjadi tuan rumah uji coba di Hongaria musim panas ini dari minuman buah Coca-Cola Company; Adez. Awalnya, ini akan melibatkan 2.000 botol yang didistribusikan melalui rantai ritel lokal.
Paboco juga merangkul perusahaan lain.
Absolut, pembuat vodka, turut menguji 2.000 botol kertas itu sendiri di Inggris dan Swedia, untuk lini produk minuman raspberry mix (beralkohol) dan berkarbonasi.
Dan perusahaan bir Carlsberg juga sedang membangun prototipe botol bir kertas.
Michael Michelsen, manajer komersial perusahaan, mengatakan botol-botol itu terbentuk dari sepotong bahan berbasis serat kertas untuk memberi mereka kekuatan.
"Itu bagian dari rahasia," jelasnya, menambahkan bahwa cetakan satu objek - daripada mengandalkan gabungan - memastikan ikatan antara serat tetap kuat.
"Dengan kombinasi desain produk yang cerdas dan campuran serat yang kuat, itulah yang membuatnya benar-benar mungkin untuk tidak pecah di bawah tekanan."
Uji coba Coca-Cola dan Absolut akan menjadi ujian dunia nyata pertama apakah teknologi ini berpegang pada logistik transportasi makanan yang penuh dengan tuntutan fisik bagi kekuatan dan ketahanan kemasan suatu produk makanan/minuman.