Sukses

Bank Ina Perdana Absen Tebar Dividen 2020

PT Bank Ina Perdana (BINA) memutuskan tidak membagikan dividen tahun buku 2021. Laba bersih perseroan akan digunakan untuk cadangan umum.

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Ina Perdana (BINA) menyepakati tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku 2020.

Laba bersih Bank Ina Perdana tahun buku 2020 sebesar Rp 19,38 miliar akan dialokasikan untuk dana cadangan umum sebesar Rp 3,87 miliar. Sisanya sebesar Rp 15,57 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan.

"Dengan demikian Perseroan tidak memberikan dividen  untuk tahun buku 2020,” ujar Direktur Utama BINA, Daniel Budirahayu dalam RUPS, Rabu (16/6/2021).

Sepanjang 2020 Perseroan mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp 430,26 miliar. Naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 353,52 miliar. Sejalan dengan itu, beban bunga juga mengalami kenaikan menjadi Rp 261,55 miliar dari sebelumnya RP 203,57 miliar. 

Sehingga diperoleh pendapatan bunga neto sebesar Rp 168,70 miliar. Dari pendapatan operasional lainnya tercatat sebesar Rp 73,21 miliar dengan beban operasional Rp 213,3 miliar. Setelah dikurangi beban pajak, laba tahun berjalan tercatat sebesar Rp 19,37 miliar.

Selain itu, RUPS juga menyetujui susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Ina Perdana baru sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama (Independen): Inawaty Handojo

Komisaris (Independen): Yohanes Santoso Wibowo

Komisaris: Josavia Rachman Ichwan

 

Direksi:

Direktur Utama: Daniel Budirahayu

Direktur: Kiung Hui Ngo

Direktur: Yulius Purnama Junaedi

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham BINA

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama Rabu, 16 Juni 2021, saham BINA naik 1,52 persen ke posisi Rp 2.000 per saham. Saham BINA naik lima poin ke posisi Rp 1.975 per saham.

Saham BINA berada di posisi terendah Rp 1.970 dan tertinggi Rp 2.070 per saham. Total frekuensi perdagangan 650 kali dengan volume perdagangan 14.675. Nilai transaksi harian saham Rp 3 miliar.

Saham BINA melonjak 185,51 persen sepanjang tahun berjalan 2021. Saham BINA berada di posisi tertinggi Rp 2.230 dan terendah Rp 685 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 85.178 kali dengan nilai transaksi Rp 670,9 miliar.