Sukses

Merck Tegaskan Tak Ada PHK Selama Pandemi COVID-19

PT Merck Indonesia Tbk (MERK) terus beradaptasi dengan memaksimalkan infrastruktur digital.

Liputan6.com, Jakarta - Meski mengalami dampak negatif akibat pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun lalu, PT Merck Indonesia Tbk menegaskan pihaknya masih bisa menjalankan operasional perusahaan dengan baik.

"Perseroan mengupayakan agar semakin lincah bergerak menghadapi perubahan, termasuk di tengah ketidakpastian akibat dampak pandemi," kata Presiden Direktur Merck Indonesia, Evie Yulin, Rabu (16/6/2021).

Evie juga memastikan perseroan terus beradaptasi dengan memaksimalkan infrastruktur digital. Tak hanya itu, Merck juga terus melakukan kesiapan infrastruktur dan berkomitmen menjaga keselamatan karyawan saat pandemi COVID-19.

Menghadapi tantangan, divisi plant berhasil melampaui target awal tahun sebesar 102 persen, dengan volume unit produksi mencapai 818 juta tablet. Sementara itu, komposisi produksi pabrik ialah 93 persen produk solid, serta 7 persen produk liquid dan semi solid. Hal ini membuat tingkat utilisasi kapasitas pabrik mencapai 77 persen.

"Perseroan melihat peluang ekspor semakin terbuka lebar di mana tahun 2020 perbandingan volume ekspor dan domestik mencapai 52 persen dan 48 persen," ujar Evie.

Melihat kinerja positif yang mampu ditorehkan, ekspansi pabrik dari kapasitas 1,6 miliar tablet dan kapsul menjadi kapasitas 2 miliar tablet akan dilakukan. Untuk tahap pertama, pabrik akan fokus pada produksi produk-produk diabetes.  

Selain itu, Merck Indonesia juga berhasil mempertahankan zero accident yang berarti tidak ada kecelakaan waktu hilang selama 7 tahun berturut-turut, dan tidak ada PHK terkait dengan pandemi. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Bagi Dividen

Sebelumnya, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Merck Indonesia Tbk menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2020. Sekretaris Merck Indonesia Tbk, Melisa Sandrianti menyebut, dividen yang akan dibagikan bagi pemegang saham sebesar Rp122 per saham atau secara total mencapai Rp54,6 miliar.

"Tadi pagi RUPST sudah menyetujui pembagian dividen untuk tahun buku 2020," katanya dalam e-public Expose, Rabu, 16 Juni 2021.

Selain itu, penghasilan komprehensif meningkat sebesar 1 persen dari Rp76 miliar di tahun 2019 menjadi Rp77 miliar pada 2020. Masing-masing mengalami kenaikan 3 persen, total aset pada 2020 yakni Rp930 miliar, liabilitas sebesar Rp317 miliar dan ekuitas perseroan berada di angka Rp613 miliar. Rasio profitabilitas tetap dijaga dengan marjin laba kotor 44,86 persen, ROA 7,73 persen dan ROE 11,74 persen.

"Tahun 2020 Merck Tbk tak terkecuali terkena dampak Covid-19. Di awal pandemi, karyawan kita tidak melakukan kunjungan sama sekali di bisnis partner dan customer, untuk memperhatikan kesehatan karyawan kami," ujar Direktur Merck Indonesia Tbk, Bambang Nurcahyo.

Pada perdagangan saham Rabu, 16 Juni 2021 pukul 14.37 WIB, saham PT Merck Tbk (MERK0 naik 1,19 persen ke posisi Rp 3.410 per saham. Saham MERK dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 3.390 per saham. Saham MERK berada di posisi tertinggi Rp 3.410 dan terendah Rp 3.380 per saham. Total frekuensi perdagangan 97 kali dengan nilai transaksi Rp 605,7 juta.

Sepanjang tahun berjalan 2021, saham MERK naik 2,74 persen ke posisi Rp 3.370 per saham. Saham MERK berada di posisi tertinggi Rp 3.790 dan terendah Rp 2.820 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 6.966 kali dengan nilai transaksi Rp 22,8 miliar.