Sukses

Hensel Davest Indonesia Bakal Rambah Bisnis Uang Elektronik

PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) menyampaikan rencana bisnis jangka pendek yang akan dilakukan perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) mengaku pandemi COVID-19 yang terjadi membuat produk dan layanan digital banyak diminati masyarakat. Hal ini membuat saham di segmen teknologi banyak diminati investor.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Hensel Davest Indonesia Tbk, Ferdiana, menyebut ketertarikan masyarakat terhadap saham teknologi membuat saham perseroan meningkat.

"Antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk digital semakin meningkat, salah satunya pertimbangan yang banyak dilihat ialah kesehatan," katanya secara virtual, ditulis Kamis, (17/6/2021)

Melihat peluang tersebut, Ferdiana, mengaku terdapat rencana bisnis jangka pendek yang akan dilakukan perseroan, salah satunya akuisisi merchant secara agresif. Rencana selanjutnya ialah mengajukan izin uang elektronik kepada Bank Indonesia.

"Kami juga merambah bisnis uang elektronik, yang saat ini permohonan izinnya sudah diajukan kepada pihak regulator Bank Indonesia," ujarnya.

Hal ketiga ialah melakukan MoU dengan bank, dalam rangka kebutuhan superlender untuk meningkatan pendapatan Peer to Peer Lending Business.

"Kami juga sedang gencar melakukan negosiasi dengan pihak perbankan untuk pengucuran dana modal kerja bagi UMKM yang berada di bawah platform jaminan kami," tuturnya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Penjelasan Soal Lonjakan Saham

Sebelumnya, perdagangan saham PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT), emiten bergerak di usaha pendistribusian produk digital dan pengembangan aplikasi perdagangan dihentikan sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 9 Juni 2021. Hal ini dilakukan karena peningkatan harga kumulatif, sehingga perlu dilakukan cooling down.

Melihat hal ini, Direktur & Sekretaris Perusahaan HDIT, Ferdiana mengaku, terdapat dua faktor yang membuat harga saham-nya melonjak tajam, yakni secara umum dan khusus.

Untuk secara umum, Ferdiana menyebut terdapat tiga faktor yakni antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk digital.

"Lalu layanan digital payment yang semakin popular demandnya untuk memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat di tengah berlangsungnya pandemi Covid-19," katanya secara virtual.

Hal terakhir ialah banyaknya perusahaan di bidang teknologi startup yang berencana go public. Terkait faktor secara khusus, perseroan menyebut dua hal, yakni pencabutan subsidi listrik yang dilakukan pemerintah secara bertahap, oleh karena mulai terjadinya pemulihan ekonomi di berbagai daerah.

"Ini mengakibatkan perseroan yang memiliki pendapatan tertingginya dari pembayaran listrik PLN mengalami recovery kinerja operasional," ujar Ferdiana.

Sejalan dengan poin tersebut, perseroan optimistis mampu menbukukan laporan keuangan yang lebih baik lagi di kuartal I 2021. HDIT akan melaporkan kinerja keuangan pada akhir Juni 2021.

Â