Liputan6.com, Jakarta - Meningkatnya penjualan online membuat PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) optimistis pendapatan dan laba bersih yang akan didapatkan perseroan meningkat dibandingkan 2020.
Dalam pemaparannya, Direktur Utama Alkindo Naratama, Herwanto Sutanto optimistis pendapatan mampu meningkat 30 persen, sedangkan laba bersih 40 persen.
"Kita melihat ada growth yang cukup besar dari top line, sehingga kita optimis ada kenaikan sekitar 30 persen dan buttom line 40 persen. Jadi sampai bottom line diprediksi meningkat Rp70 miliar dan top line Rp1,4 triliun," katanya secara virtual, Kamis (17/6/2021).
Advertisement
Untuk mengejar target tersebut, Sutanto menegaskan pihaknya memiliki beberapa strategi, khususnya pada industri kertas yang diprediksi meningkat.
"Kita ada beberapa produk baru, jadi kita tidak hanya melihat produk yang sudah ada tapi juga men-develop ke produk yang tadinya belum ada," ujarnya.
Perseroan juga melihat pertumbuhan penjualan secara online. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong pihaknya optimistis mampu mengalami peningkatan pendapatan dan laba bersih.
"Kita juga melihat penjualan online adalah salah satu bisnis yang jalan hingga saat ini. Jadi kita buat paper box, paper back untuk mengincar target online itu. Karena pembelian perlu pengemasan, dan kertas menjadi salah satu yang ramah lingkungan," tuturnya.
Tak hanya itu dalam manajemen perseroan, Sutanto juga menegaskan memiliki beberapa strategi, seperti menurunkan biaya produksi, sehingga laba bersih meningkat.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham ALDO
Saham PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) melemah 6,82 persen ke posisi Rp 820 per saham. Saham ALDO dibuka turun lima poin ke posisi Rp 875 per saham. Saham ALDO berada di posisi tertinggi Rp 880 dan terendah Rp 820 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 854 kali dengan nilai transaksi Rp 6,5 miliar.
Sepanjang tahun berjalan 2021, saham ALDO melonjak 54,39 persen. Saham ALDO berada di posisi tertinggi Rp 1.085 dan terendah Rp 408 per saham. Saham ALDO ditransaksikan sebanyak 58.859 kali dengan nilai transaksi Rp 370 miliar.
Advertisement