Sukses

4 Hal Menarik Terkait Saham Coca Cola, Warren Buffett Jadi Investor Setia

Coca Cola jadi perhatian setelah aksi Cristiano Ronaldo bikin saham Coca Cola turun. Bicara Coca Cola tak lepas dari minuman ringan yang memiliki sejarah panjang.

Liputan6.com, Jakarta - Coca Cola kini menjadi perhatian setelah tindakan Cristiano Ronaldo pada jumpa pers usai pertandingan timnas Portugal melawan Hongaria pada Euro 2020/2021.

Saat jumpa pers, Cristiano Ronaldo menjauhkan dua botol minuman bersoda dari hadapannya. Hal itu berdampak terhadap laju saham Coca Cola di bursa saham New York. Saham Coca Cola dibuka di posisi USD 56,17.

Kemudian turun 1,6 persen ke posisi USD 55,22 setelah jumpa pers selesai. Hal itu mendorong kapitalisasi pasar saham Coca Cola merosot USD 4 miliar menjadi USD 238 miliar dari posisi USD 242 miliar.

Tindakan Cristiano Ronaldo tersebut pun viral di media sosial. Coca Cola pun menjadi perhatian. Bicara Coca Cola tak lepas dari minuman ringan yang memiliki sejarah panjang. Seiring waktu, Coca Cola menjadi perusahaan manufaktur dan distributor minuman terbesar di dunia. Hal ini seiring lebih dari 200 merek produknya telah tersedia di lebih dari 200 negara.

Mengutip laman cocacola.co.id, Coca Cola pertama kali disajikan pada 8 Mei 1886 di Jacob’s Pharmacy. Sebanyak sembilan minuman telah terjual sepanjang tahun. Adapun minuman Coca Cola dibuat pada 1886 oleh seorang ahli farmasi John S.Pemberton. Nama Coca Cola lahir pada 1889 yang berasal dari seorang akuntan Bernama Frank Robinson. Ia menggunakan bentuk Spencerian yang terkenal untuk kedua huruf C agar terlihat menarik.

Adapun Coca Cola dalam kemasan botol pertama kali dibuat pada 1899 dengan menggunakan botol berbentuk Hutchinson. Seorang penyanyi opera Bernama Hilda Clark menjadi selebritas pertama yang menjadi bintang iklan Coca Cola dalam berbagai media, termasuk poster dan pembatas buku.

Selain itu, ada sejumlah hal unik lainnya dari perusahaan publik terbesar di dunia ini. Salah satunya mengenai produk minuman Coca Cola meski sudah berada di lebih 200 negara, tetapi Coca Cola tidak ditemui di dua negara ini yaitu Korea Utara dan Kuba.

Kali ini, Liputan6.com merangkum sejumlah hal menarik dari saham Coca Cola yang dikutip dari berbagai sumber, ditulis Kamis (17/6/2021):

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 5 halaman

1.Tercatat di Bursa Saham New York pada 1919

Mengutip ig.com, sekelompok pengusaha yang dipimpin oleh Ernest Woodruff membeli perusahaan Coca Cola dari Candler senilai USD 25 juta pada 1919.

Pada saat itu, Coca Cola melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di bursa saham New York seharga USD 40 per saham. Coca Cola mencatatkan saham di bursa saham New York pada 5 September 1919.

Satu tahun setelah IPO Coca Cola, perusahaan telah mengumpulkan aset USD 40 juta, dan pada 1929, perusahaan telah menjual hampir 27 juta galon sirup, naik 150 persen dari 1920.

3 dari 5 halaman

2.Melakukan Stock Split

Coca Cola telah melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split sebanyak 11 kali sejak tercatat di bursa saham pada 1919. Coca Cola melakukan stock split pada 15 November 1935 dengan rasio 4:1.

4 dari 5 halaman

3. Warren Buffett Pegang Saham Coca Cola Sejak 1988

Perusahaan investasi Warren Buffett ini telah menjadi pemegang saham setia Coca Cola sejak 1988. Ini artinya Warren Buffett telah memegang saham Coca Cola selama 33 tahun.

Mengutip Investopedia, Buffett membeli saham Coca Cola senilai lebih dari USD 1 miliar pada 1988. Jumlah itu setara dengan 6,2 persen dari perusahaan. Pembelian saham itu termasuk terbesar yang dilakukan oleh Berkshire Hathaway.

Hingga Maret 2021, Berkshire Hathaway mengenggam 9,2 persen saham Coca Cola senilai USD 22 miliar. Perusahaan investasi milik Warren Buffett ini termasuk pemegang saham Coca Cola yang terbesar hingga kini. Bahkan investasi di saham Coca Cola memberikan pengembalian investasi kepada Buffett sekitar 1.550 persen, dan belum termasuk dividen.

5 dari 5 halaman

4.Perusahaan Publik Terbesar di Dunia

Berdasarkan daftar Forbes Global 2000 yang berisi perusahaan publik terbesar di dunia, Coca Cola berada di urutan 102. Angka ini memang jauh dari pesaingnya PepsiCo. Pepsi Co berada di urutan 70.

Coca Cola berada di uruan 102 dengan mencatatkan penjualan USD 33 miliar dan laba bersih USD 7,7 miliar pada 2020. Total perusahaan asal Amerika Serikat ini mencapai USD 87,3 miliar. Kapitalisasi pasar saham mencapai USD 231,3 miliar.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Coca Cola mencatat pendapatan USD 9,02 miliar hingga laporan keuangan berakhir 2 April 2021. Sementara itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai USD 2,24 miliar.