Sukses

Investor Michael Burry Ingatkan Gelembung Pasar Terbesar dalam Sejarah

Investor Michael Burry telah berulang kali mengatakan kepada investor mereka terlalu serakah, berspekulasi liar, menanggung terlalu banyak risiko, dan mengejar keuntungan yang tidak realistis.

Liputan6.com, Jakarta - Investor Michael Burry memperingatkan potensi gelembung pasar (bubble) terbesar dalam sejarah. Hal itu kembali memancingnya untuk mencuit, setelah sempat absen selama 10 minggu dari sosial media twitter.

"Orang-orang selalu bertanya kepada saya apa yang terjadi di pasar. Sederhana saja. Gelembung spekulatif Terbesar Sepanjang Masa dalam Segala Hal. Dengan dua urutan besarnya. #FlyingPigs360,” cuit Burry lewat akun @michaeljburry dengan display name Cassandra - nama tokoh dari mitologi Yunani yang dikutuk oleh para dewa untuk membagikan ramalan yang benar tetapi tidak pernah dipercaya. Burry sendiri merasa acap diabaikan investor saat memberi peringatan.

Tagar itu kemungkinan merujuk pada pepatah terkenal dalam investasi, “Banteng menghasilkan uang, beruang menghasilkan uang,". Burry telah berulang kali mengatakan kepada investor mereka terlalu serakah, berspekulasi liar, menanggung terlalu banyak risiko, dan mengejar keuntungan yang tidak realistis.

Dilansir dari Businessinsider, Jumat (18/6/2021), Kepala Manajemen Aset Scion itu menghapus profil Twitter-nya pada awal April lalu setelah membunyikan alarm pada saham Tesla serta GameStop, bitcoin, dogecoin, Robinhood, SPAC, inflasi, dan pasar saham yang lebih luas.

Michael Burry terkenal karena taruhan miliaran dolarnya melawan gelembung perumahan AS pada pertengahan 2000-an, yang diabadikan dalam buku dan film "The Big Short”.

Dia juga membantu meletakkan dasar untuk kembalinya GameStop tahun ini, saat dia membeli saham di pengecer video game pada 2019 dan menulis beberapa surat kepada dewannya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Bertaruh Atas Kejatuhan Saham Tesla

Sebelumnya, Michael Burry, salah satu investor yang menjadi terkenal karena prediksi kejatuhan epik di pasar perumahan pada 2008. Ia bahkan juga tercatat dalam buku dan film "The Big Short”. Kini, memiliki saham favorit baru untuk dipertaruhkan yakni Tesla.

Dilansir dari CNN, Selasa (19/5/2021), perusahaan milik Burry yakni Scion Asset Management, mengungkapkan dalam pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa pada Senin, 17 Mei 2021, mereka menahan opsi ‘put bearish’ pada lebih dari 800.000 saham Tesla (TSLA) dengan nilai sekitar USD 534 juta pada akhir kuartal pertama.

Opsi itu memberi investor hak untuk menjual saham pada harga tertentu dan periode tertentu. Namun begitu, Burry tidak menjelaskan dalam pengajuan, mengapa ia berpikir saham Tesla jatuh.

Adapun saham Tesla memang jatuh hampir 25 persen dalam sebulan terakhir. Sebagian karena kekhawatiran tentang CEO Elon Musk yang lebih fokus pada bitcoin, dogecoin, dan cryptocurrency atau mata uang kripto lainnya daripada pasar kendaraan listrik yang merupakan bisnis inti perusahaan.

Musk juga baru-baru ini menjadi pembawa acara "Saturday Night Live". Bahkan pada waktu luangnya, dia menjalankan SpaceX juga. Hal-hal itulah yang membuat khawatir beberapa investor.

Taruhan Burry atas buble yang terjadi di pasar perumahan pada pertengahan 2000-an mendapat untung dari kehancuran pasar subprime lending dan banyak perusahaan keuangan besar pada 2008. Perkiraan  secara rinci dimuat dalam buku Michael Lewis dan film berikutnya, dengan Burry dimainkan oleh Pemenang Oscar Christian Bale

Namun, Burry tidak hanya mencari untung dari saham yang menurut dia siap untuk jatuh. Menurut pengajuan SEC, Scion juga memegang ‘call options’. Opsi tersebut memberi investor hak untuk membeli saham dengan harga tertentu, di pemilik Google Alphabet (GOOGL), CVS (CVS) dan Facebook (FB).