Sukses

Bali Towerindo Sentra Kantongi Pinjaman Rp 800 Miliar dari IIF

PT Bali Towerindo Sentra Tbk menyatakan pinjaman tersebut terdiri dari dua tranche masing-masing fasilitas tranche A dan B.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) teken perjanjian fasilitas pinjaman berjangka senior dengan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) pada 17 Juni 2021.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/6/2021), PT Bali Towerindo Sentra Tbk menyatakan pinjaman tersebut terdiri dari dua tranche masing-masing fasilitas tranche A dan B.

Rincian fasilitas tranche A antara lain limit kredit senilai Rp 554 miliar berjangka waktu tujuh tahun sejak tanggal perjanjian. Pinjaman ini untuk membiaya pembelian kembali dan pelunasan obligasi yang telah diterbitkan oleh perseroan.

Selain itu, fasilitas tranche B memiliki limit kredi Rp 246 miliar dengan jangka waktu tujuh tahun sejak tanggal perjanjian. Penggunaan pinjaman tersebut untuk membiayai kebutuhan belanja modal kerja perseroan.

Perseroan menjaminkan menara telekomunikasi, serat optik, benda bergerak lainnya yang dimiliki oleh perseroan yang akan diikat secara fidusia untuk masing-masing fasilitas tranche A dan B.

Perseroan menyatakan pertimbangan dan alasan dilakukannya transaksi ini dengan memperhitungkan selisih tingkat bunga yang kompetitif bagi perseroan serta sebagai alternatif pendanaan operasional Perseroan.

"Direksi perseroan menyatakan bahwa transaksi material (penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman berjangka senior dengan PT Indonesia Infrastructure Finance) bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan (POJK42/2020),” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI yang diteken Wakil Direktur Utama PT Bali Towerindo Sentra Tbk, Lily Hidayat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham BALI

Pada penutupan perdagangan Selasa, 22 Juni 2021, saham BALI susut 6,45 persen ke posisi Rp 580 per saham. Saham BALI naik 10 poin ke posisi Rp 630 per saham.

Saham BALI berada di level tertinggi Rp 700 dan terendah Rp 580. Total frekuensi perdagangan 1.179 kali dengan nilai transaksi Rp 2,3 miliar.

Sepanjang 2021, saham BALI melemah 27,50 persen ke posisi Rp 580. Saham BALI berada di level tertinggi Rp 840 dan terendah Rp 535 per saham. Total volume perdagangan 26.798.300 dan nilai transaksi Rp 17,4 miliar. Total frekuensi perdagangan 9.208 kali.