Sukses

Harga Meroket, BEI Pantau Saham Bank Ina Perdana

Harga saham PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) melonjak sehingga BEI sedang mencermati pola transaksi saham BINA.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) atau saham BINA.

Hal itu seiring terjadi peningkatan harga saham BINA yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA). Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan ada pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.

Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 22 Juni 2021 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait penyampaian bukti iklan hasil RUPS.

Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham BINA tersebut, BEI saat ini mencermati perkembangan pola transaksi saham ini. Oleh karena itu para investor diharapkan untuk:

a. Memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa;

b. Mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya;

c. Mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS;

d. Mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham BINA

Pada perdagangan saham 23 Juni 2021 pukul 10.09 WIB, saham BINA naik 7,59 persen ke posisi Rp 5.175 per saham. Saham BINA dibuka naik 690 poin ke posisi Rp 5.500 per saham.

Saham BINA berada di posisi tertinggi Rp 6.000 dan terendah Rp 4.480 per saham. Total frekuensi perdagangan 13.064 kali dengan nilai transaksi Rp 126 miliar. Total volume perdagangan 232.471.

Pada 21-22 Juni 2021, saham BINA sudah naik 56,17 persen. Sepanjang 2021, saham BINA sudah naik 597,10 persen ke posisi Rp 4.810 per saham. Saham BINA berada di posisi tertinggi Rp 4.810 dan terendah Rp 685 per saham. Total frekuensi perdagangan 107.934 kali dengan nilai transaksi Rp 867,5 miliar.