Liputan6.com, Jakarta - Full Truck Alliance Co Ltd China, perusahaan rintisan China seperti Uber mengumpulkan dana hampir USD 1,6 miliar atau sekitar Rp 23,12 triliun (asumsi kurs Rp 14.453 per dolar AS) dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Amerika Serikat pada Selasa, 22 Juni 2021. Perseroan mencatat valuasi atau kapitalisasi pasar USD 20,6 miliar.
Perusahaan yang menyebutkan sebagai uber untuk truk menawarkan 82,5 juta saham dalam bentuk American Depositary Shares (ADS) dengan harga IPO USD 19. Harga IPO tersebut merupakan batas atas kisaran harganya USD 17-USD 19. Setiap ADS mewakili 20 saham biasa kelas A.
Didukung oleh investor terkenal seperti SoftBank’s Vision Fund dan Tencent Holdings, Full Truck Alliance dibentuk pada 2017 yang menggabungkan platform pengiriman digital China Yunmanman dan Huochebang. Demikian dilansir dari Channel News Asia, Rabu (23/6/2021).
Advertisement
Baca Juga
Perusahaan menjalankan aplikasi seluler yang menghubungkan pengemudi truk dengan orang-orang yang perlu mengirimkan barang di China. Perusahaan mulai debut di Bursa Efek New York pada Selasa, 22 Juni 2021 waktu setempat dan diperdagangkan dengan kode saham YMM.
Sebelumnya beberapa perusahaan rintisan teknologi China yang bernilai tinggi telah menargetkan IPO di AS dalam beberapa tahun terakhir seiring memanfaatkan kumpulan modal di dunua dan menghindari pengawasan peraturan yang lebih ketat di bursa utama Asia seperti Hong Kong.
Morgan Stanley, CICC dan Goldman Sachs adalah penjamin emisi utama untuk penawaran saham perdana Full Truck Alliance.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Asuransi FWD Incar Dana Segar USD 2 Miliar
Sebelumnya, FWD, perusahaan asuransi Asia yang didukung oleh miliarder Richard Li, telah mengajukan secara rahasia untuk penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di AS.
Dilansir dari Bloomberg, ditulis Jumat (18/6/2021),perusahaan induk FWD Ltd. dan FWD Group Ltd. telah secara rahasia menyerahkan rancangan pendaftaran ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS terkait rencana tersebut.
Menurut sumber yang mengetahui rencana itu, FWD berencana menghimpn dana segar sekitar USD 2 miliar dari IPO. Dengan pencatatan ini, valuasi perusahaan diperkirakan sekitar USD 13 miliar.
Adapun Perseroan melaporkan kerugian bersih sebesar USD 243 juta dari pendapatan USD 9,5 miliar tahun lalu, dibandingkan dengan kerugian USD 278 juta 2019. Laba operasional sebelum pajak adalah USD 125 juta di sepanjang 2020.
Perusahaan asuransi mempertimbangkan berbagai opsi selama beberapa bulan terakhir termasuk penjualan saham pertama kali di Hong Kong, Bloomberg News melaporkan pada September. FWD juga telah mempertimbangkan rencana seperti listing di AS melalui merger dengan perusahaan akuisisi tujuan khusus (special purpose acquisition company/SPAC).
Didirikan pada 2013, FWD telah melakukan banyak akuisisi di seluruh Asia dalam beberapa tahun terakhir. Ini hadir di pasar termasuk Hong Kong, Makau, Thailand, Indonesia, Filipina, Singapura, Vietnam, Jepang dan Malaysia, menurut situs webnya. Pemegang saham minoritasnya termasuk sesama perusahaan asuransi Swiss Re AG serta GIC Ventures, RRJ Capital dan Hopu Investments.
Â
Advertisement