Sukses

6 Hal Terkait Archi Indonesia, Pendatang Baru di BEI pada 28 Juni 2021

PT Archi Indonesia Tbk mencatatkan sebanyak 24.835.000.000 saham atau sekitar 24,83 miliar saham di papan utama BEI.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar modal Indonesia akan kedatangan emiten baru pada Senin, 28 Juni 2021. PT Archi Indonesia Tbk akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-21 pada 2021.

Perseroan menggunakan kode saham ARCI saat pencatatan di papan utama BEI pada Senin, 28 Juni 2021. Memiliki lokasi tambang di Sulawesi Utara sejak 2011, Archi Indonesia mampu memproduksi 1,9 juta ons (setara dengan 58 ton) emas hingga 2020 dan memiliki cadangan bijih emas sebanyak 3,9 juta ons (setara dengan 121 ton) per akhir Desember 2020.

Berikut lima hal terkait PT Archi Indonesia Tbk yang akan catatkan saham perdana pada Senin, 28 Juni 2021 dikutip dari berbagai sumber, Minggu (27/6/2021):

1. IPO Archi Indonesia

PT Archi Indonesia Tbk mencatatkan sebanyak 24.835.000.000 saham atau sekitar 24,83 miliar saham di BEI. Saham tersebut terdiri dari saham pendiri sebanyak 21,10 miliar saham dan penawaran umum saham atau initial public offering (IPO) sebanyak 3,75 miliar saham.

Selain itu, perseroan menawarkan employee stock allocation (ESA) sebanyak 237.500 saham. Perseroan memakai kode saham ARCI di papan utama BEI.

Jumlah saham IPO sebesar 3,75 miliar yang ditawarkan itu mewakili sebanyak-banyaknya 15 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 6 halaman

2.Harga Saham

PT Archi Indonesia Tbk, emiten tambang emas menetapkan harga saham perdana Rp 750 per saham dari kisaran harga Rp 750-Rp 800 per saham seperti dilansir PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Dengan penetapan harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) Rp 750, PT Archi Indonesia Tbk meraup dana Rp 2,79 triliun.

3 dari 6 halaman

3.Tujuan IPO

Sebelumnya, Direktur Keuangan atau Chief Financial Officer (CFO) Archi Indonesia, Adam Jaya Putra menuturkan, 90 persen dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan  perseroan atau entitas anak, untuk pembayaran sebagian pokok utang bank. Sedangkan sisa dana IPO untuk  pembiayaan kegiatan operasional dan modal kerja. Archi memiliki lokasi tambang di provinsi Sulawesi Utara sejak 2011.

Wakil Direktur Utama Archi, Rudy Suhendra menyatakan, visi IPO perusahaan adalah untuk mengembangkan dan mengakselerasi rencana pertumbuhan bisnis serta meningkatkan tata kelola perusahaan.

"Archi memiliki prospek potensi pertumbuhan yang sangat baik. Dengan mencatatkan saham Perseroan di BEI, Archi berkeinginan untuk mengakselerasi rencana pertumbuhan bisnis Perseroan," ujar dia.

Ia menambahkan, dengan IPO juga lebih meningkatkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dengan memanfaatkan pengawasan secara langsung dari OJK dan BEI sebagai regulator, serta masyarakat secara umum.

4 dari 6 halaman

4. Menunjuk Lima Perusahaan Sekuritas dalam rangka IPO

Sehubungan dengan aksi korporasi ini, Archi akan menggunakan laporan keuangan konsolidasi audit yang berakhir pada 31 Desember 2020, dan telah menunjuk PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, serta PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dari IPO yang dilakukan.

5 dari 6 halaman

5.Dorong Kegiatan Eksplorasi Tambang

Perseroan berencana mendorong kegiatan eksplorasi tambang demi menemukan cadangan baru.

Tambang emas Toka Tindung yang terletak di Sulawesi Utara kelolaan entitas anak perusahaan PT Archi Indonesia Tbk  yang sepenuhnya dimiliki Archi, yaitu PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya mencatatkan pertumbuhan volume produksi yang stabil sejak memulai produksi emas pertama kali pada 2011.

Selain itu, tambang tersebut juga berhasil memproduksi lebih dari 200 kilo ons (setara dengan 6,2 ton) emas per tahunnya sejak 2016, serta mencatatkan rekor produksi tertinggi yang mencapai 270 kilo ons (setara dengan 8,4 ton) emas.

Pada akhir Desember 2020, Tambang Emas Toka Tindung Archi memiliki cadangan bijih emas (bersertifikasi JORC) sebanyak 3,9 juta ons (setara dengan 121 ton).

Perusahaan baru melakukan eksplorasi dan penambangan dari sekitar 10 persen dari area konsesi yang memiliki total luas keseluruhan 40.000 hektar. 

Dengan memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan tersebut, Archi berencana untuk mendorong kegiatan eksplorasi tambang dengan menargetkan area proyek Near-mine, Western Corridor dan Greenfields.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh pakar industri Energy and Mineral Technology International (ENMITECH), dan selanjutnya telah diverifikasi oleh konsultan industri independen, SRK Consulting Group (SRK).

Eksplorasi pada serangkaian proyek tersebut diharapkan dapat memberikan tambahan Cadangan Bijih Emas baru sebanyak antara 5,3 – 13,0 juta ons.

6 dari 6 halaman

6. Dongkrak Kapasitas Pabrik

Dalam rangka menyelaraskan rencana Perseroan untuk mendorong aktivitas eksplorasi tambang serta meningkatkan prospek bisnis Perseroan, Archi juga akan meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas yang dimiliki saat ini.

Dari 3,6 juta ton pada 2020, menjadi 8,0 juta ton hingga 2025. Peningkatan kapasitas yang direncanakan ini memungkinkan Archi  mencapai produksi sebanyak lebih dari 450 kilo ons (setara dengan lebih dari 14 ton) emas per tahun.