Sukses

Intraco Penta Incar Penjualan Tumbuh hingga 15 Persen pada 2021

Direktur Intraco Penta, Eddy Rodianto menyebut, kenaikan penjualan alat berat yang terjadi pada tiga bulan pertama 201 mencapai 43 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Intraco Penta Tbk (INTA) optimistis penjualan dan laba perseroan akan meningkat sepanjang 2021. Hal ini tak terlepas dari kenaikan penjualan alat berat pada kuartal I 2021.

Direktur Intraco Penta, Eddy Rodianto menyebut, kenaikan penjualan alat berat yang terjadi pada tiga bulan pertama 201 mencapai 43 persen.  

"Kami sangat optimis tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun lalu. Untuk penjualan alat berat di luar sektor tambang, itu sebesar 40 hingga 43 persen dibandingkan kuartal 1 tahun lalu," ujarnya, Rabu (30/6/2021).

Kenaikan yang terjadi diakui Eddy terjadi karena sektor tambang mengalami perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya, khususnya nikel, emas dan bauksit.

"Permintaan alat berat tahun ini sangat baik dan meningkat pesat dibanding tahun lalu. Nikel, bauksit dan emas adalah sektor yang membaik tahun ini," kata Eddy.

Melihat hal tersebut, Eddy mengaku bila perseroan optimistis mampu meningkatkan penjualan 10 hingga 15 persen sepanjang 2021. Meski demikian, pendapatan dan laba bersih yang akan dibukukan PT Intraco Penta Tbk diyakini masih mengalami kontraksi dan baru akan pulih 2022.

"Sedangkan pendapatan dan laba bersih kita fikir akan mengalami konstraksi lagi di 2021. Tapi di 2022 kami yakin akan kembali membaik. Kita harapkan kerugian di 2020 berkurang sangat banyak, meskipun masih negatif," kata Eddy.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Fokus Peremajaan Alat

Sebelumnya, emiten penyedia alat berat, konstruksi dan pendukungnya, PT Intraco Penta Tbk (INTA) mengaku sangat berhati-hati dalam menetapkan capital expenditure (capex) atau belanja modal tahun ini.

"Kita selaku pemain alat berat dan alat pendukung lainnya sangat berhati-hati dalam merencanakan capex atau belanja modal tahun ini," kata Direktur PT Intraco Penta Tbk, Eddy Rodianto, Rabu, 30 Juni 2021.

Meski enggan menyebutkan dana yang disiapkan untuk melakukan balanja modal tahun ini, Eddy menyebut pihaknya akan melakukan peremajaan alat, sehingga servis yang diberikan kepada customer lebih baik.

"Belanja modal kita fokus akan meremajakan alat khususnya yang kita sewakan kepada customer yang sudah lama ikut dengan kita. Sumber dana dari arus kas kami sendiri yang kami coba putar dan upayakan," ujarnya.

Tak hanya itu, Eddy juga menyebut pihaknya berhasil melakukan efisiensi pada operational expense (Opex)atau biaya operasional hingga 33 persen sepanjang 2020 atau Rp115 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

"Selain capex, kita juga fokus pada efisiensi opex," tuturnya.

Sepanjang 2020 INTA mengaku telah melakukan restrukturisasi dan efisiensi internal, seperti membentuk tim khusus (task force) untuk mengusahakan percepatan penagihan terhadap piutang yang sudah jatun tempo. Selain itu, perseroan juga melakukan restrukturisasi organisasi dan melakukan pemotongan bernagai biaya untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional.