Liputan6.com, Jakarta - Terus mengembangkan usahanya, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge resmi menjalin kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) melalui anak usahanya PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE).
Kerja sama yang terjalin berfokus pada pembangunan jaringan fiber optic sepanjang rel kereta Selain kerja sama dengan KAI, Surge juga menegaskan bila pihaknya tengah menjalin kerja sama eksklusif dengan Induk Koperasi Unit Desa (KUD) melalui anak usaha PT Jaringan Logistik Indonesia (JLI) dengan teknologi Warehouse Management System.
Baca Juga
Ekonomi Digital Indonesia Tembus USD 90 Miliar, Investor Modal Ventura Ungkap Sektor Ritel Jadi Pendorong
Menlu Sugiono Desak Solusi untuk Kesenjangan Digital di KTT APEC, Dorong Asia Pasifik Jadi Pemain Ekonomi Digital
Riset Google dan Temasek: Nilai Ekonomi Digital Indonesia Sentuh Rp 1.430 Triliun di 2024
Hal ini dilakukan untuk membangun ribuan edge data center yang akan disebar di sepanjang pulau Jawa. Mengusung konsep edge data center1, ribuan data center akan berdiri di sejumlah stasiun kereta api dan gudang-gudang KUD.
Advertisement
"Sebaran stasiun dan gudang KUD di seluruh pelosok Pulau Jawa tidak hanya mengakomodir potensi konektivitas kota besar atau kawasan industri seperti Jakarta dan Cikarang, tetapi juga berbagai pihak di kota kecil seperti pemerintah daerah, Internet Service Provider lokal, startup asal daerah, kantor anak cabang perusahaan, UMKM retail online, software house hingga game developer lokal," kata Direktur Pengembangan Bisnis Solusi Sinergi Digital Martha Rebecca, Kamis (1/7/2021). Â
Riset Alpha-JWC dan Kearney menjelaskan, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia ke depan akan ditopang konsumen di luar kota, tepatnya kota Tier-2 dan Tier- 3.
Riset tersebut juga menyebut, dengan dukungan yang tepat seperti infrastruktur digital, kota Tier-2 dan Tier-3 dapat berkontribusi 30-50 persen ekonomi digital pada 2025.
Selain itu, potensi kota Tier-2 dan Tier-3 dapat menyumbang kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional sebesar 3-5 persen, atau menambah USD 46 triliun hingga USD 77 triliun pada 2030.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Akses Langsung ke UMKM
Pembangunan edge data center dengan model colocation akan memberikan akses langsung kepada para pengguna seperti UMKM yang ingin go-online atau startup lokal dapat menyewa rack di edge data center. Fasilitas layanan ini sebelumnya hanya bisa ditemui di kota-kota besar atau kawasan industri.
Tak hanya itu, pengguna juga dapat meletakkan perangkat atau server mereka yang langsung terkoneksi ke internet dengan fiber optic yang memiliki bandwith berkapasitas besar hingga maksimum 15.000Gbps.
Lokasi edge data center dibangun dekat pemukiman penduduk, hal ini akan menghadirkan koneksi yang jauh lebih stabil dan latency lebih rendah. Surge juga akan menyediakan layanan cloud dengan virtual private server atau server tanpa fisik dengan memanfaatkan edge data center Surge.
"Dengan berbagai layanan ini, para pengguna di kota kecil dapat memperoleh banyak keuntungan dengan harga yang lebih terjangkau yang tentunya tak kalah kompetitif dengan infrastruktur yang tersedia di kota-kota besar," ujar Martha.
Pengembangan edge data center diklaim mampu melengkapi layanan konektivitas yang dihadirkan sekaligus mendorong Surge sebagai pengelola tunggal dan eksklusif infrastruktur digital secara end-to-end mulai dari gelaran serat optik hingga data center. Kelengkapan layanan ini akan meminimalisir terjadinya downtime yang menjadi risiko umum di Indonesia.
Dengan ekosistem digital yang lengkap, perseroan mengaku terus menjawab kebutuhan dan menciptakan peluang lebih besar bagi para pelaku usaha di tengah penetrasi jaringan broadband.
Â
Â
Advertisement